Computer File
Indonesia's foreign policy implementation on the security of Malacca strait regaeding its rejection toward united states' proliferation security initiative [PSI] from year 2006-2008
Pasca terjadinya serangan 9/11 pada tahun 2001, Amerika Serikat (AS)
telah membentuk kebijakan keamanan nasional yang lebih terarah dan agresif,
dalam upaya memerangi bentuk ancaman baru dari terorisme global yang telah
meluas kepada pengembangan senjata pemusnah massal (WMD) oleh teroris dan
rogue states. Pada bulan Mei 2003, Presiden AS George W. Bush mengumumkan
Proliferation Security Initiative (PSI), sebuah gerakan untuk mencegah
penyebaran dari pengembangan WMD, dengan cara menginterdiksi kapal yang
dicurigai membawa bahan-bahan pembuat WMD.
Tidak dapat dihindari bahwa gerakan tersebut membutuhkan negara-negara
yang berpartisipasi dalam jumlah besar untuk membuat gerakan sukarela
ini lebih efektif Oleh karena itu, AS telah melakukan usaha-usaha diplomatik ke
negara-negara yang dianggap penting dalam mekanisme PSI, termasuk Indonesia.
Sebagai tambahan, hal ini tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Indonesia
sebagai satu dari tiga negara pantai di Selat Malaka, yang menampung beragam
kepentingan keamanan nasional AS.
Walaupun demikian, setelah beberapa kunjungan diplomatis AS, Indonesia
menolak untuk berpartisipasi di dalam PSI, dengan alasan bahwa Inisiatif ini
bertentangan dengan kebijakan luar negeri bebas aktifnya, Konvensi Hukum Laut
PBB 1982 yang telah diperjuangkan dan dijunjung tinggi oleh Indonesia sebagai
negara kepulauan. Ofisial Indonesia menyatakan, bahwa Indonesia memiliki
sarana yang lebih layak dan sesuai dalam menjaga keamanan di Selat Malaka,
tanpa perlu berpartisipasi dalam PSI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan implementasi kebijakan luar
negeri Indonesia mengenai kemanan di Selat Malaka, dalam kaitannya dengan
PSI. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan
mengartikan permasalahan berdasarkan data-data yang tersedia. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data primer dan sekunder.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13496 | DIG - FISIP | Skripsi | HI RAC i/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain