Computer File
Reaksi Uni Eropa terhadap dampak politik energi Rusia ke Ukraina dan Belarusia
Energi kini menjadi salah satu isu hubungan internasional yang sangat
penting karena semua negara membutuhkan sumber energi untuk menjalankan
industri dan transportasi. Sayangnya tidak semua negara memiliki sumber energi
yang dibutuhkannya, terutama minyak bumi dan gas alam Penelitian ini
mendeskripsikan bagaimana reaksi Uni Eropa terhadap dampak politik energi
Rusia ke Ukraina dan Belarusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang deskriptif.
Teori-teori utama yang dipakai adalah paradigma Realisme, perspektif
Interdependensi dan the Theory of Reasoned Actions.
Penelitian ini menemukan bahwa politik energi yang dimainkan Rusia ke
Ukraina dan Belarusia berdampak pada penyusutan suplai gas negara-negara
anggota Uni Eropa. Dampak tersebut memicu reaksi yang beragam dari tiap
negara anggota Uni Eropa. Tingkat ketergantungan energi yang berbeda
menyebabkan munculnya statement dan tindakan yang beragam dari para negara
anggota dalam menyikapi isu tersebut. Meski demikian, para negara anggota Uni
Eropa menyadari krisis gas tersebut sebagai satu isu regional yang perlu disikapi
secara seragam. Sehingga Uni Eropa mengupayakan tindakan kolektif dengan
membuat perubahan dalam kebijakan energinya. Perubahan tersebut
memunculkan tiga kebijakan yaitu usulan kebijakan Green Paper dengan judul "A
European Strategy for Sustainable, Competitive and Secure Energy", penyetujuan
Energy Community oleh Parlemen Uni Eropa dan Action Plan dengan judul
"Energy Policy for Europe".
Penelitian ini menunjukkan bahwa Uni Eropa sebagai sebuah entitas
multilateral yang besar dan berpengaruh dalam kancah dunia internasional, tetap
merupakan kesatuan bentuk dari para negara anggotanya yang memiliki
kepentingan nasional masing-masing. Pemenuhan kepentingan nasional tidak
lepas dari tingkat ketergantungan yang berbeda-beda. Interdependensi antar
negara muncul sebagai fenomena nyata namun tingkat ketergantungan yang
berbeda membuat hubungan interdependensi tidak lagi seimbang. Dalam mencari
solusi akan hubungan yang tidak seimbang, negara masih membutuhkan
organisasi internasional sebagai sarana untuk mencapai kepentingan nasionalnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13497 | DIG - FISIP | Skripsi | HI DIS r/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain