Computer File
Upaya Food and Agriculture Organization dalam membangun ketahanan pangan di Nanggroe Aceh Darussalam pasca tsunami melalui pembangunan pertanian Tahun 2005-2007
Ketahanan pangan merupakan suatu isu penting dalam menjaga
keberlangsungan hidup masyarakat dalam suatu bangsa. Karenanya negara harus
berupaya mewujudkan ketahanan pangan bagi warga negaranya. Apabila dalam
kondisi tertentu negara tidak dapat memenuhi perannya dalam mewujudkan
ketahanan pangan maka aktor hubungan international lain seperti F AO sebagai
organisasi international dapat mengisi kekosongan peran negara tersebut. Terlebih
dalam kondisi pasca terkena bencana seperti yang dialami masyarakat Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD) setelah terkena tsunami 26 Desember 2004, sangat
penting membangun ketahanan pangan di daerah yang terkena dampak bencana
sebagai fondasi gerak aktivitas perekonomian masyarakat dan memastikan
masyarakat agar tidak bergantung pada bantuan pangan dalam jangka panjang.
Penelitian ini akan menggambarkan upaya FAO dalam mewujudkan
ketahanan pangan di NAD pasca bencana tsunami 2004 melalui implementasi
berbagai proyeknya bekerja sama dengan negara-negara donor. Penelitian ini
bersifat kualitatif dengan metode deskriptif, dan data-data yang digunakan bersifat
sekunder. Pertanyaan riset penelitian ini adalah "Apa Upaya Food and Agriculture
Organization dalam Membangun Ketahanan Pangan di Nanggroe Aceh
Darussalam Pasca Tsunami Melalui Pembangunan Pertanian Tahun 2005-2007?"
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah F AO sebagai sebuah
organisasi fungsional dan sebagai problem solver.
F AO merupakan sebuah organisasi international yang berkonsentrasi pada
upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan di dunia melalui pemberian bantuan
dan advokasi di bidang pangan dan pertanian. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan ketahanan pangan di NAD difokuskan terhadap tiga sub-sektor
pertanian yaitu: sektor pertanian melalui dilakukan melalui pemberian input
pertanian, rehabilitasi lahan, dan pemberian pelatihan; sektor perikanan melalui
pemberian input peralatan melaut, rehabilitasi tambak, pelatihan pembuatan
perahu, dan pembangunan sarana pemrosesan ikan; dan sektor kehutanan melalui
pemberian bibit tanaman pesisir dan penanaman kembali area yang terkena
dampak tsunami.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13527 | DIG - FISIP | Skripsi | HI PRA u/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain