Computer File
Rekonstruksi pasca konflik : studi tentang Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dalam penanganan korban konflik internal di Kenya (periode 2007 - 2008)
Banyak konflik yang terjadi di dunia ini, baik itu konflik internal yang terjadi di dalam sebuah negara ataupun konflik yang melibatkan dua negara atau lebih. Dan di masa sekarang ini, konflik internal lebih mendominasi. Sama halnya yang terjadi di Kenya pasca Pemilihan Umum 2007 silam. Pemilihan umum yang seharusnya menjadi ajang pencapaian proses demokratisasi yang adil, bersih, aman, dan tertib, justru berbuah bencana bagi Kenya. Konflik muncul saat Raila Odinga yang menjadi kandidat presiden merasa tidak terima dengan kemenangan rival politiknya, Mwai Kibaki, karena menganggap telah terjadi kecurangan dalam penghitungan suara. Para pendukung Odinga yang mayoritas berasal dari etnis Luo kemudian melakukan penyerangan terhadap kubu etnis Kikuyu yang menjadi pendukung mayoritas Kibaki. Kedua pemimpin politik tersebut dengan mudahnya menggunakan isu etnisitas dalam upaya memperebutkan kekuasaan. Konflik tersebut menyebabkan penduduk sipil Kenya menjadi korban. Banyak diantara mereka yang meninggal, terluka, trauma, kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta benda oleh karena amukan massa. Dan karena pada situasi saat itu pihak pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengatasi dampak kemanusiaan dari konflik tersebut, maka kemudian masuklah Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebagai organisasi yang mengemban misi kemanusiaan ke Kenya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan upaya-upaya rekonstruksi pasca konflik yang dilak ukan oleh ICRC dalam penanganan korban konflik internal di Kenya. Dalam upaya yang dilakukan, ICRC berkoordinasi erat dengan Kenya Red Cross Society (KRCS) sebagai Perhimpunan Nasional Palang Merah di Kenya. Secara garis besar, upaya-upaya yang dilakukan ICRC di Kenya meliputi tiga hal, yaitu menyediakan perlindungan pada saat kontfik, pemberian pelayanan dan bantuan, serta tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya konflik baru serta pelanggaran Hukum Humaniter Internasional. Sebagai organisasi kemanusiaan, ICRC secara konsisten telah memberikan perhatian besar dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian analisa deskriptif. Penulis melakukan pengumpulan data melalui studi dokumen, penelusuran melalui artikel, jurnal, laporan, media elektronik, serta wawancara langsung dengan narasumber.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13685 | DIG - FISIP | Skripsi | HI EGA r/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain