Computer File
The practice of public diplomacy through AIESEC student exchange program : studi kasus AIESEC Bandung Exchange Program in 2009
Sejak awal abad ke-21, pola hubungan internasional telah berubah dan agenda internasional menjadi lebih luas dan dinamis. Revolusi teknologi informasi menjadikan dunia sebagai sebuah 'kampung global' dimana setiap orang terhubung satu sama lain, karena mereka dapat mengakses informasi dan berinteraksi dengan lebih mudah. Hasilnya, aktor-aktor non-negara, dalam bentuk organisasi pemerintah internasional, perusahaan multinasional, organisasi non-pemerintah, kelompok-kelompok kepentingan, dan individu, menjadi semakin penting dalam dunia politik. Mereka memberi kontribusi yang lebih besar, khususnya dalam isu-isu non-tradisional seperti lingkungan, hak asasi manusia, penyakit, demokratisasi, dan sebagainya. Interaksi semacam ini telah membuat perubahan dramatis dalam praktek diplomasi, terutama meningkatnya relevansi diplomasi publik Penelitian ini fokus pada pelaksanaan diplomasi publik dalam program pertukaran pelajar dari AIESEC. Terdapat dua aktor utama dalam penelitian ini, yaitu AIESEC, sebuah jejaring masyarakat internasional, dan individu. Dengan demikian, untuk memahami kecenderungan dan peristiwa yang terjadi, penelitian ini menggunakan teori Level of Analysis, dan fokus pada level sistem internasional dan individu. Kedua level tersebut akan dikaji melalui perspektif Pluralisme, yang berargumen bahwa aktor non-negara merupakan entitas penting dalam dunia politik. Dalam kasus ini, mereka berperan dalam membangun pemahaman antar budaya antar individu dari negara yang berbeda, sehingga citra positif dari negara tersebut dapat terbentuk. Maka dari itu, teori Diplomasi Publik, yang berargumen bahwa diplomasi publik merupakan aktivitas yang melibatkan aktor non-negara dan bertujuan membangun citra positif dari sebuah negara atau mempengaruhi opini publik, menjadi perhatian utama dalam menganalisis kasus. Penelitian ini fokus pada praktek diplomasi publik dalam program pertukaran pelajar oleh AIESEC komite lokal Bandung, Indonesia, selama tahun 2009. Melalui program tersebut, beberapa mahasiswa asing berkesempatan untuk menjadi sukarelawan selama tiga bulan di LSM lokal yang berbeda. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa aktor yang terlibat, program pertukaran AIESEC menciptakan sebuah ruang untuk komunikasi antar budaya diantara orang-orang dari negara yang berbeda dengan tujuan membangun sebuah kesepahaman. Dalam kasus ini, program tersebut telah membentuk sebuah citra positif tentang Indonesia di mata orang asing. Dengan kata lain, program pertukaran AIESEC dapat dijadikan sebagai instrumen yang efektif untuk diplomasi publik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13700 | DIG - FISIP | Skripsi | HI CHR t/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain