Computer File
Strategi International Fund for Agricultural Development ( IFAD ) dalam memberdayakan masyarakat lokal di Sulawesi Tengah melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development ( READ ) ( 2006 - 2010 )
Pola interaksi antar negara yang berubah dari hanya antar pemerintah dengan pemerintah hingga terjadi penambahan yakni antar pemerintah dengan individu dan individu dengan individu mendorong dinamika isu dalam kajian Ilmu Hubungan Internasional berkembang dengan cepat. Transformasi pola interaksi tersebut dimunculkan oleh permasalahan global yang semakin kompleks sehingga aktor negara seringkali tidak mampu menyelesaikan secara optimal bahkan permasalahan tidak tersentuh sama sekali. Oleh karena itu, individu-individu yang membentuk komunitas mulai berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan yang telah meluas dan komunitas tersebut berkembang hingga pada tataran internasional, yakni organisasi internasional (OI) yang dikategorikan sebagai aktor non-negara. International Fund for Agricultural Development (IFAD) merupakan sebuah organisasi internasional yang bergerak sebagai donor internasional melalui pemberdayaan masyarakat pedesaan di negara sedang berkembang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dan meningkatkan ketahanan pangan. Indonesia yang termasuk dalam kategori negara sedang berkembang dan merupakan anggota dari IFAD, memerlukan bantuan luar negeri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, antara lain untuk Sulawesi Tengah, yang mayoritasnya adalah petani. Rendahnya tingkat pendidikan yang menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan, rendahnya indeks pembangunan manusia disertai tingginya tingkat pengangguran mendorong masyarakat lokal di Sulawesi Tengah berada di dalam posisi rentan. Hingga tahun 2010, IFAD telah memberikan bantuan berupa pinjaman kepada Republik Indonesia mencapai US$333.5 juta untuk menyokong 13 program dan proyek. 11 program dan proyek dari keseluruhan telah selesai dilaksanakan dan saat ini masih terdapat 2 proyek yang masih berjalan. Bantuan IFAD kepada masyarakat Sulawesi Tengah dinamakan Program Rural Empowerment and Agricultural Development (READ). Bantuan tersebut diberikan tidak hanya dikarenakan oleh kemiskinan dan kerentanan yang terjadi di masyarakat lokal tersebut, tetapi juga dikarenakan oleh adanya sistem desentralisasi yang diterapkan pemerintah Indonesia, sehingga IFAD melihat adanya kesempatan yang besar dalam membangun dan membantu masyarakat lokal di Sulawesi Tengah.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penulis mengumpulkan data melalui studi dokumen, artikel, jurnal, laporan, media elektronik, dan wawancara dengan pihak Badan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13742 | DIG - FISIP | Skripsi | HI ANI s/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain