Computer File
Reaksi Jepang terhadap peningkatan kapabilitas militer China periode 2004-2010 : militer dan diplomasi
Selama periode 2004-2010, dunia menyaksikan peningkatan kapabilitas militer yang dilakukan oleh China. Dalam meningkatkan kapabilitas milternya, China melakukan modernisasi dalam tiga elemen militernya. Tiga elemen itu adalah angkatan militer, teknologi dan strategi militer. Peningkatan ini kemudian menimbulkan ancaman bagi negara-negara di sekitar China, termasuk Jepang. Berdasarkan hal ini, penelitian ini berfokus kepada reaksi yang dilakukan Jepang dalam merespon peningkatan kapabilitas militer China. Penelitian ini berusaha untuk menganalisa reaksi-reaksi yang dilakukan Jepang terhadap peningkatan kapabilitas militer China yang dinilai Jepang sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori neo realisme, konsepkapabilitas militer, kepentingan nasional, dilema keamanan, perspektif ancaman, model aksi-reaksi serta bentuk kebijakan-kebijakan suatu negara sebagai upaya untuk melindungi keamanan nasionalnya. Penulis juga menggunakan pendekatan kualitatif, dan penulis melakukan pengumpulan data, dari jurnal, website, pernyataan dan dokumen resmi. Sebagai hasil dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan bahwa sebagai bentuk reaksi Jepang terhadap peningkatan kapabilitas militer China yang menimbulkan ancaman bagi Jepang, Jepang mengeluarkan kebijakan militer dan diplomasi. Dalam kebijakan militer, Jepang mengkategorikan china sebagai ancaman bagi Jepang, mengeluarkan program anti rudal balistik, membeli armada baru untuk mempertahankan pulau terluar Jepang, serta perubahan status pasukan Jepang. Dalam kebijakan diplomasi, Jepang melakukan kunjungan-kunjungan bilateral ke China.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13889 | DIG - FISIP | Skripsi | HI SAS r/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain