Computer File
Keterkaitan antara kebijakan nilai tukar Renminbi (RMB) dan kepemilikan surat hutang AS oleh China dengan hubungan ekonomi Amerika Serikat - China (2005-2011)
Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dan kemunculannya sebagai salah satu kekuatan utama dunia telah membuat China semakin diakui keberadaannya oleh negara lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat dan China saling bekerjasama namun juga tidak luput dari kompetisi. Interdependensi antara China dan Amerika Serikat membuat keduanya harus terlibat aktif untuk menjaga hubungan dan meredam friksi diantara kedua negara. Isu kebijakan nilai tukar mata uang China dan kepemilikan China yang besar atas surat utang AS menjadi salah satu sorotan utama dalam dinamika hubungan AS – China di bidang ekonomi. Pemerintah China berpendapat bahwa nilai tukar Yuan yang stabil akan mendukung sektor ekspor mereka, sementara beberapa negara barat menuding China sebagai currency manipulator terkait kebijakan ini. Penyesuaian nilai mata uang yang dilakukan secara gradual dan berkala merupakan satu-satunya opsi yang dijanjikan oleh pemerintah China dalam menyikapi tekanan dari Amerika Serikat. Dalam isu besarnya kepemilikan China atas surat utang AS mengindikasikan bahwa ekonomi AS sedang mengalami masalah, dimana ekonomi AS mengalami ketergantungan akan utang luar negeri untuk membiayai defisit anggarannya. Para analis masih tetap yakin bahwa surat utang AS masih tetap menarik bagi para investor khususnya China, dan kemungkinan China untuk mengurangi kepemilikannya atas surat utang AS sangat kecil karena pasar AS adalah satu-satunya pasar yang sanggup untuk menyerap besarnya cadangan devisa China. Pembelian surat utang AS menunjukkan bahwa China berusaha untuk memainkan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas ekonomi internasional dengan berusaha menjaga hubungan bilateralnya dengan Amerika Serikat. Meskipun hubungan AS – China terganggu dengan masalah kebijakan nilai tukar China namun hubungan kedua negara tetap terpelihara dikarenakan kepemilikan China atas surat utang AS yang sangat besar. Kepemilikan China atas surat utang AS yang besar tersebut membantu memelihara hubungan AS – China. Hubungan Amerika Serikat dan China telah ditandai dengan semakin intensnya hubungan bilateral kedua negara melalui berbagai forum kerjasama seperti U.S.-China Strategic and Economic Dialogue (S&ED). AS dan China juga berkomitmen untuk memelihara dan memperdalam kepercayaan strategis untuk membangun kemitraan yang saling menghormati dan saling menguntungkan dalam menjaga kestabilan ekonomi dan dinamisnya perdagangan kedua negara. Di bawah kerangka kerjasama ini serta fakta bahwa kedua negara saling terikat dan tergantung satu sama lain, hubungan ekonomi Amerika Serikat dan China akan terus tumbuh dan berkembang ke arah positif.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13935 | DIG - FISIP | Skripsi | HI LIM k/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain