Computer File
Religious fundamentalism in the age of globalization. Case study: Front Pembela Islam (FPI) as an Islamic extremist group in Indonesia
Munculnya kelompok-kelompok fundamentalis dan ekstremis agama di era
Globalisasi telah meningkatkan perhatian masyarakat Internasional. Banyak dari
kelompok-kelompok fundamentalis agama memiliki kecenderungan yang kuat untuk
menggunakan kekerasan dalam tindakan mereka, dan karena itu telah menyebabkan
permasalahan sosial di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor di balik kelahiran dan tindakan
kelompok fundamentalis agama di era globalisasi, dengan mengambil studi kasus Front
Pembela Islam (FPI) sebagai kelompok Islam ekstremis di Indonesia.
Teori-teori yang digunakan untuk membantu menganalisis penelitian ini terdiri
dari teori Manuel Castells mengenai fundamentalis agama, teori Clash of
Civilizations milik Samuel Huntington, teori Calhoun mengenai identias sebagai bentuk
perlawanan, Islamist Radicalization Root Cause Model dari Institut Clingendael, serta
teori gerakan keagamaan dan kekerasan yang didirikan oleh Hall, Schuyler dan Trinh.
Berdasarkan teori-teori yang disebutkan di atas, kelahiran kelompok agama
ekstremis seperti FPI adalah karena globalisasi dan bagaimana globalisasi
dimanfaatkan oleh agama sebagai alat untuk memperluas pengaruh dan membangun
identitas resistensi agama, dan juga bagaimana globalisasi digunakan oleh budaya
Barar sebagai momentum untuk melakukan supremasi budaya. Munculnya FPI juga
sangat dipengaruhi oleh situasi politik, ekonomi dan sosial yang terjadi di lingkup lokal
maupun internasional, integrasi sosial dan interaksi sosial, deprivasi relatif dan
keterlibatan pemimpin karismatik dengan karakteristik psikologis yang istimewa.
Sementara itu, aksi kekerasan yang dilakukan oleh FPI dipicu oleh adanya ketangan yang
kuat dengan lawan eksternal yang memiliki akses kepada kekuasaan.
Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok-kelompok agama
ekstremis seperti FPI di Indonesia lahir didasari oleh faktor-faktor multidimensi.
Interpretasi terhdap fundamentalisme agama di era Globalisasi hanya sebagai sebuah
ekspresi fanatik irasional terhadap keyakinan seseorang adalah sebuah penyederhanaan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13941 | DIG - FISIP | Skripsi | HI LAR r/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain