Computer File
Proses keanggotaan Turki di Uni Eropa dipandang dengan perspektif post-positivisme
Perluasan keanggotaan merupakan isu dalam ilmu Hubungan Internasional
yang menjadi salah satu usaha yang dilakukan oleh organisasi regional guna
mempertahankan stabilitas kawasannya hingga untuk meningkatkan tingkat
perekonomiannya. Beberapa negara tertarik dan mengajukan diri untuk bergabung
kedalam organisasi tertentu sebagai pemenuhan kebutuhan mereka. Tidak semua
pengajuan diri negara langsung diterima oleh organisasi tersebut, dengan berdasar
pada pertimbangan tertentu. Turki merupakan salah satu negara yang sudah sejak lama mengajukan
dirinya untuk masuk kedalam Uni Eropa, namun proses yang sudah berjalan sejak
tahun 1959 tersebut hingga sekarang masih terus mengalami penundaan,
menandakan adanya pertimbangan tertentu dari Uni Eropa diluar pemenuhan
kriteria keanggotaan yang telah diusahakan oleh Turki. Dalam menganalisa
pertimbangan-pertimbangan tersebut, penggunaan perspektif post-positivisme
dianggap tepat untuk membantu penulis dalam mendeskripsikan serangkaian
faktor yang menunda Uni Eropa dalam memberikan status keanggotaan tetap
kepada Turki. Penulis menyimpulkan bahwa proses keanggotaan Turki tidak akan
mencapai kata sepakat selama kedua belah pihak masih belum mampu
mengidentifikasi keberadaan masing-masing pihak didalam posisi yang sejajar
serta yang memungkinkan keduanya untuk melakukan dialog emansipatoris
dengan menggunakan rasio komunikatif guna menjembatani perbedaan diantara
mereka sesuai dengan apa yang menjadi pemikiran utama perspektif postpositivisme.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13970 | DIG - FISIP | Skripsi | HI ANA p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain