Computer File
Evaluasi modulus elastisitas dan modulus geser kayu dengan uji lentur non - destruktif
Sebagai material yang dibentuk secara alami, kayu memiliki sifat dan karakteristik yang
sangat beragam. Sebagai akibatnya, pembuat dan pemakai produk kayu seringkali dikecewakan
olehnya, karena sulit mendapatkan kualitas yang diharapkan. Evaluasi non-destruktif telah
memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghindari kekecewaan ini. Evaluasi non-destruktif
mampu mengidentifikasi baik sifat fisik maupun mekanik kayu tanpa mengusik batas
kemampuannya. Salah satu karakteristik yang mampu dievaluasi tersebut adalah besaran-besaran
elastis. Besaran elastis adalah karakteristik yang amat penting. Pada material yang hendak diuji,
diaplikasikan beberapa nilai beban yang akan memberikan nilai-nilai deformasi. Pengaplikasian
beban ini dibatasi hanya pada zona deformasi elastis material. Kemudian dari nilai deformasi ini
secara langsung dapat ditemukan nilai besaran elastis, yakni modulus elastisitas serta modulus
geser dari tiap spesimen yang diinginkan. Kekakuan yang diteliti ini meliputi modulus elastisitas
hasil lentur statik/static bending (ESB), serta modulus geser arah longitudinal radial (GLR) dan arah
longitudinal tangesial (GLT). Dari penelitian ini didapatkan untuk kayu Meranti (Shorea spp.)
EsSB=9646,04 MPa; GLR = 202,39 MPa; GLT= 204,91 MPa; kayu Nyatoh ESB=12531,00 MPa;
GLR= 230,32 MPa; GLT= 216,74 MPa; kayu Bangkirai (Shorea laevis) ESB=18019,61 MPa; GLR=
449,20 MPa; GLT= 202,04MPa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15396 | DIG - FTS | Skripsi | STR ANG e/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain