Computer File
Studi eksperimental kuat lentur dan modulus elastisitas kayu laminasi
Kayu sebagai material alami banyak digunakan untuk bangunan karena bahannya yang mudah
diolah. Saat ini kayu ukuran besar susah diperoleh sehingga mulai dikembangkan perkebunan kayu cepat
tumbuh. Kayu cepat tumbuh pada umumnya memiliki berat jenis yang lebih rendah. Oleh karena itu
dikembangkan teknologi agar bisa memperoleh kayu sebagai elemen struktural yang mempunyai kekuatan
yang diinginkan dari kayu cepat tumbuh. Caranya adalah dengan menyatukan kayu-kayu tersebut sehingga
menyerupai kayu solid. Salah satunya adalah kayu laminasi, dan untuk menentukan kekuatan kayu tersebut
dapat dilakukan dengan pengujian di laboratorium. Pada penelitian ini dilakukan uji eksperimental
destruktif dengan menggunakan Universal Testing Machine - Hung Ta.
Pengujian untuk kuat lentur dilakukan pada 4 jenis kayu Indonesia yaitu: Albasia Merah, Durian,
Pinus, dan Sengon dengan rentang berat jenis 0.2 - 0.5. Benda uji yang digunakan menggunakan standar
ASTM D-143-94 dengan jumlah benda uji 24 buah dan kadar air pada saat pengujian berkisar antara 8%-
16%.
Hasil uji kuat lentur yang dikorelasikan dengan berat jenis adalah Fbu=95.4992SG^1.14 dengan R^2=0.338. Sedangkan korelasi kuat lentur dengan modulus elastisitas adalah Fbu=0.06.Esb^0.73 dengan R^2=0.731. Korelasi modulus elastisitas dengan berat jenis adalah Esb= 14125,38.SG^1.09 dengan R^2=0.255.
Nilai modulus elastisitas kayu laminasi dari penelitian ini lebih kecil 0.61 kali kayu solid,
sedangkan kuat lentur kayu laminasi dari penelitian ini lebih besar 1.12 kali dari kayu solid.
Kata kunci : kayu laminasi, berat jenis, kuat lentur, modulus elastisitas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15515 | DIG - FTS | Skripsi | STR DEW s/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain