Computer File
Studi aplikasi desain bangunan tinggi struktur beton bertulang tahan gempa di Indonesia berdasarkan prosedur alternatif Los Angeles 2005
Prosedur alternatif Los Angeles 2005 merupakan prosedur yang digunakan khusus untuk
merancang gedung tinggi. Untuk desain lebih handal, gedung tinggi tidak didesain hanya terhadap
gempa dengan periode ulang 475 tahun, seperti yang dilakukan pada prescriptive codes. Prosedur
alternatif ini berdasarkan pada performance based design. Dalam skripsi ini, pencapaian taraf
kinerja diukur dari global performance, yaitu roof drift ratio, interstory drift ratio serta dilakukan
pengontrolan faktor daktilitas (mu) menurut SNI 03-1726-2002 pada kondisi Life Safety sebesar 5,5.
Penelitian menggunakan metode studi literatur dan studi analitis dengan bantuan program SAP
2000 V.14.1. Gedung yang didesain adalah gedung perkantoran 15 lantai, terletak di atas tanah
lunak dan didesain sebagai SRPMK. Ada tiga langkah persyaratan menurut prosedur alternatifLos
Angeles yaitu langkah persyaratan Serviceability, Life Safety dan Collapse Prevention. Dari hasil
analisis pada persyaratan Serviceability, diperoleh bahwa roof drift ratio dan interstory drift ratio
memenuhi persyaratan untuk taraf kinerja Immediate Occupancy. Dari hasil analisis pada
persyaratan Life Safety, diperoleh bahwa roof drift ratio memenuhi persyaratan untuk taraf kinerja
Life Safety. Hasil desain gedung lebih ditentukan oleh persyaratan Serviceability. Hasil desain
dianalisis dengan analisis dinamik nonlinier inelastik menggunakan rekaman gempa EI-Centro,
Kobe dan Denpasar. Dari hasil analisis dinamik nonlinier inelastik pada kondisi Life Safety,
diperoleh bahwa roof drift ratio dan interstory drift ratio memenuhi persyaratan untuk taraf
kinerja Life Safety. Faktor daktilitas tidak dapat mencapai 5,5 karena tulangan terpasang berasal
dari persyaratan Serviceability dan lebih besar dari tulangan yang dibutuhkan pada kondisi Life
Safety. Hasil analisis pada persyaratan Collapse Prevention menunjukkan desain kapasitas tidak
tercapai di semua tempat, yaitu terbentuk sendi plastis di kolom eksterior lantai 1 akibat gempa
EI-Centro dan kolom eksterior lantai 5 akibat gempa Kobe. Oleh karena itu dilakukan penambahan
jumlah tulangan kolom. Roof drift ratio dan interstory drift ratio memenuhi persyaratan untuk
taraf kinerja Collapse Prevention. Hanya faktor daktilitas akibat gempa Kobe yang mencapai 5,5
dan nilainya cukup besar. Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan, struktur masih berdiri
sangat baik dan tidak mencapai keruntuhan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15696 | DIG - FTS | Skripsi | STR YOG s/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain