Computer File
Evaluasi pemasangan sensor structural health monitoring system di Jembatan Suramadu dari segi jumlah dan lokasi
Infrastruktur jalan merupakan hal yang sangat penting bagi aktivitas sosial dan ekonomi
yang merupakan elemen pokok kehidupan manusia. Tetapi, penurunan kemampuan dan kerusakan
fisik dari sebuah infrastruktur jalan tidak dapat terhindarkan. Jembatan merupakan salah satu
infrastruktur jalan yang mempunyai banyak fungsi. Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini
adalah Jembatan Suramadu. Jembatan Suramadu menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau
Madura. Tujuan utama pembangunan Jembatan Suramadu adalah untuk mempercepat
pembangunan di Pulau Madura yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.
Dengan usia rencana 100 tahun, Jembatan Suramadu harus dilengkapi dengan fasilitas penunjang
jembatan yang berteknologi modern untuk mempertahankan usia rencananya. Oleh karena itu,
Jembatan Suramadu dilengkapi dengan Structural Health Monitoring System (SHMS). SHMS
adalah sistem pemelihara jembatan yang dapat memonitor tanda kerusakan pada struktur jembatan,
sehingga tindakan dapat dilakukan sebelum struktur jembatan rusak. Agar SHMS dapat bekerja
dengan efektif, sensor-sensor yang menjadi instrumen dalam SHMS harus direncanakan agar
terpasang dengan jumlah yang cukup dan pada lokasi yang tepat. Tetapi, karena adanya beberapa
hambatan, jumlah dan lokasi eksisting beberapa sensor berbeda dari desain awal. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi jumlal1 dan lokasi eksisting sensor-sensor SHMS. Beberapa sensor
SHMS yang jurnlal1 dan lokasinya tidak sesuai dengan desain awal berpotensi menimbulkan efek-efek
yang merugikan kondisi Jembatan Suramadu.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15783 | DIG - FTS | Skripsi | MRK PRA e/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain