Computer File
Evaluasi sistem pencahayaan alami pada museum lukisan Barli
Museum sebagai sebuah tempat untuk menyimpan benda-benda yang dikonservasi
umumnya menggunakan cahaya buatan sebagai penerangannya. Namun berbeda dengan museum
Barli yang menggunakan pencahayaan alami sebagai penerangan utamanya. Pencahayaan alami
pada museum ini didesain sedemikian rupa agar terlihat seperti menggunakan cahaya buatan.
Penelilian ini dilakukan untuk mengetahui apakah cahaya alami benar-benar dapat dijadikan
pencahayaan utama pada sebuah museum.
Penelitian ini difokuskan pada intensitas cahaya alami yang dapat diperoleh pada display
dan general lighting museum. Lukisan sebagai benda yang perlu dikonservasi memiliki standar
penerangan minimal yang menjadi syarat mutlak untuk menghindari kerusakan yang dapat
diakibatkan oleh radiasi cahaya. Oleh sebab itu perlu diteliti lebih lanjut kuat cahaya yang
dihasilkan pada museum ini untuk kemudian dibandingkan dengan standar penerangan minimal
pada lukisan. Pengukuran cahaya dilakukan pada 3 waktu yang berbeda untuk mengetahui
perubahan intensitas cahaya sesuai dengan pergerakan sumbernya yaitu matahari.
Penelitian juga dilakukan pada pengaruh bentuk bangunan terhadap sistem
pencahayaannya. Penyikapan orientasi cahaya alami dilakukan dengan cara membagi perletakan
display menjadi dua bagian yaitu timur dan barat. Namun dengan pembagian ini terjadi ketidak
seimbangan intensitas iluminasi yang sangat berpengaruh terhadap sebuah ruang displaynya. Pada
ruang ini juga sebagian display pencahayaannya tidak didesain sebagaimana ruang lainnya,
sehingga dari segi kualitas kurang baik dan dari kuantitas sangat berlebihan.
Berdasarkan hasil pengukuran, pada ruang Chandra sayap barat terjadi kelebihan
intensitas cahaya yang sangat tinggi, terutama pada siang hari. Ruang ini juga terasa cukup panas
karena banyaknya bukaan. Pada ruang Nakisbandiah terdapat glass block sebagai sumber cahaya
yang tidak berfungsi karena dikelilingi oleh ruang Chandra. Sehingga ruang tipikal di atasnya
yaitu ruang Atikah lebih baik pencahayaannya, walaupun masih memiliki kekurangan yaitu
intensitas cahayanya terlalu tinggi melebihi standar minimal.
Berdasarkan kesimpulan, maka diperlukan adanya perbaikan pada ruang Chandra untuk
intensitas cahaya agar lebih seimbang, dan menghindari bukaan yang mengakibatkan direct
lighting. Untuk ruang Nakisbandiah diperlukan light pipe untuk menyempurnakan pencahyaannya
agar berfungsi seluruhnya. Dan mengatur besar bukaan agar didapat intensitas cahaya sesuai
dengan kebutuhan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17559 | DIG - FTA | Skripsi | ARS TRI e/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain