Computer File
Kajian kritis desain Gereja Katolik St.Paulus Sidoarjo
Agama Nasrani merupakan salah satu agama yang paling berkembang di dunia. Penyebaran agama Nasrani berasal dari Eropa yang lalu melalui para penjelajah menyebar di Asia termasuk Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya dengan berbagai kebudayaan. Masuknya agama Nasrani ke Indonesia dengan membawa gaya arsitektur dari benua Eropa yang lalu dianggap sebagai ciri khas dari arsitektur gereja Katolik pada khususnya. Gereja di Indonesia yang lalu menerima inkulturasi dan berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga dapat diterima oleh
masyarakat lokal. Berbagai inkulturasi yang terjadi di dalam gereja Katolik tersebut lalu mengubah bentukan fisik dari arsitektur gereja yang sudah dikenal secara umum. Dari latar belakang tersebut dipilih objek studi gereja' Katolik St. Paulus yang terletak di Waru, Sidoarjo. Gereja St. Paulus ini secara fisik lebih mengutamakan identitas lokalitas setempat dibandingkan dengan identitasnya sebagai geraja Katolik. Bagian yang paling menjadi pusat perhatian dari suatu bangunan adalah bagian entrance bangunannya, pada gereja ST. Paulus ini, entrance bangunan gereja mengambil bentuk dari candi bentar sehingga secara sepintas bangunan gereja ini lebih terlihat sebagai tempat peribadatan Hindu. Dari hipotesis awal, gaya yang berpengaruh dalam arsitektur gereja Katolik St. Paulus ini adalah arsitektur Hindu-Jawa, langgam arsitektur modern dan arsitektur gereja Katolik.
Arsitektur Hindu-Jawa karena latar belakang sejarah kabupaten Sidoarjo yaitu sebagai bagian dari kerajaan Hindu di Jawa Timur sehingga masih populasi pemeluk agama Hindu masih cukup banyak ditemui di daerah Sidoarjo ini. Langgam arsitektur modern pada bangunan cukup jelas terlihat dari adanya transformasi wujud candi menjadi bentuk
geometrik dan bagian fasad gereja yang bebas dari ornamentasi. Sedangkan arsitektur gereja Katolik masih digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan fungsi pragmatis dari suatu gereja Katolik.
Analisis pada bangunan gereja St. Paulus ini mencangkup tahapan perubahan konsep dari mulai sketsa awal sampai dengan tahap akhir sebagai desain yang akan diwujudkan di lapangan. Dari hasil desain tersebut lalu dianalisis perbedaannya dengan hasil aplikasi
di lapangan sehingga ditemukan beberapa bagian bangunan gereja yang tidak sesuai dengan tahapan desain. Hasil perwujudan konsep di lapangan tersebut lalu dianalisis per elemen bangunan dimulai dari tatanan massa dalam site sampai dengan bagian interior bangunan. Berbagai analisis tersebut didasarkan pada konsep dasar arsitektur Hindu-Jawa, karakteristik dari arsitektur modern dan juga konsep dalam arsitektur gereja Katolik. Dari hasil analisis ditemukan kesimpulan bahwa bangunan gereja St. Paulus ini hanya mengambil bentukan fisik dari arsitektur Hindu-Jawa, konsep yang mendasari berbagai bentuk dalam arsitektur candi tidak diterapkan dalam konsep bangunan gereja. Sedangkan gaya arsitektur modern timbul dari perubahan antara tahap desain dengan apliaksi di lapangan sehingga unsur geometrik pada bangunan gereja menjadi kuat Hasil analisis dari sisi arsitektur gereja Katolik yaitu terdapat perbedaan dalam hal fungsi
ruangan yang ada dan juga beberapa elemen bangunan sehingga tidak menyerupai arsitektur gereja Katolik yang konvensional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17584 | DIG - FTA | Skripsi | ARS THE k/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain