Computer File
Adaptasi arsitektur tradisional Masjid Said Na'Um Jakarta
Perkembangan bangunan modern di Indonesia dewasa ini mulai kehilangan
idenitasnya. Hal ini disebabkan maraknya isu globalisasi. Isu ini ditanggapi dengan semangat regionalisme yang tinggi. Dalam bidang Arsitektur, terutama arsitektur Indonesia, ide regionalisme diwujudkan di dalam pencarian jati diri nasional melalui penggalian arsitektur
yang bersumber pada arsitektur tradisional. Suatu rancangan masjid yang berhasil dalam upaya menghadirkan bentuk tradisional Jawa ke dalam ungkapan modern adalah Masjid Said Naum di daerah Kebon Kacang, Jakarta yang dirancang arsitek Adhi Moersid dan tim.
Rancangan ini memenangkan kompetisi yang diadakan Pemda DKI pada tahun 1975 di mana kriteria utamanya adalah harus merepresentasikan karakter arsitektur tradisional, cocok dengan lingkungan sekitar, dan menggunakan material lokal. Atas alasan itu pula masjid ini mendapatkan penghargaan Honourable Mention dari Aga Khan Award for
Architecture pada tahun 1986. Karakter arsitektur yang paling menonjol pada bangunan ini adalah arsitektur tradisional Jawa. Karakter arsitektur tradisional tersebut tidak secara langsung diaplikasikan pada bangunan, namun disesuaikan dengan tungsi dan karakter
bangunan modern yang geometrik dan lebih sederhana. Bangunan ini memiliki rancangan yang kontekstual dengan iklim dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dari rancangannya
yang mampu memaksimalkan cahaya dan udara untuk masuk ke dalam bangunan melalui bukaan-bukaan yang maksimal selain itu penggunaan teritis lebar yang berfungsi sebagai
serambi turut memperlihatkan karakter tropis pada bangunan. Akhir Abstraksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17608 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RES a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain