Computer File
Kajian estetika ruang di Nuart Sculpture Park
Ruang beserta elemen-elemen pelingkupnya merupakan esensi
dari arsitektur, demikianlah pernyataan dari Bruno Zevi. Pernyataan
tersebut kemudian memberikan anggapan bahwa tanpa adanya ruang
maka arsitektur pun tidak akan ada. Yang menjadi pertanyaan
selanjutnya ialah apakah yang disebut dengan ruang itu sendiri.
Ruang memberikan pemahaman bahwa keindahan suatu
arsitektur tidak semata-mata dari fisik dan bentuk bangunan yang terlihat
secara visual namun juga pada suatu makna dan ekspresi yang
terkandung oleh wadah dan ruang yang tercipta. Dimana susunan
bentuk dan atribut-atribut desain seperti fasad, warna, tekstur, material
dan cahaya merupakan elemen-elemen yang digunakan dalam
penciptaan suatu ruang arsitektur.
Dalam pengaruh ideologi Materialisme, sebuah ruang yang
dianggap bernilai di dalam desain rumah tinggal kerap diisi oleh banyak
furnitur dan aksesoris interior untuk merepresentasikan status sosial dan
kekayaan pemilik. Tidak mudah untuk memahami nilai keindahan dan
transendentalitas sebuah ruang kosong. Untuk bisa memahami pesan
(makna) yang direpresentasikan oleh ruang tersebut, apresiator
membutuhkan pemahaman akan kode semantik dan konsep filosofis
keberadaan ruang yang terkait dengan eksistensi manusia pengguna
atau pemiliknya.
Nilai ruang bukan terletak pada desain fisik bangunan tetapi pada
muatan metafisiknya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Louis
Bourgeois menyatakan bahwa ruang yang sesungguhnya tidak eksis.
Ruang hanyalah merupakan metafora dari struktur eksistensi manusia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17626 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RAS k/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain