Computer File
Teknik konservasi dan peralihan Bank Indonesia Kota sebagai museum dan bangunan cagar budaya di Jakarta
Bangunan Cagar Budaya (BCB) merupakan bangunan bersejarah berusia lebih
dari 50 tahun yang memiliki nilai-nilai khusus, baik sejarah, ekonomi, estetika, maupun
keistimewaan lainnya. BCB muncul sebagai karya arsitektur dan buah budaya manusia
dan merupakan bukti nyata tingkat peradaban manusia.
Beberapa alasan di atas merupakan salah satu latar belakang tindakan
pelestarian BCB sebagai buah budaya. Bentuk pelestarian ini disebut juga konservasi,
yaitu tindakan merawat, mencegah dari kerusakan, sehingga dapat terus digunakan.
Bank Indonesia Kota, Jakarta, merupakan contoh BCB golongan A yang
keberadaannya dilindungi oleh undang-undang. BI Kota berada di JI. Pintu Besar Utara
No.1 , Kota, Jakarta. Kawasan ini sudah berkembang sejak abad 16 dan merupakan cikal
bakal kota Jakarta. Oleh karena itu daerah ini amat kaya akan bangunan bersejarah
peninggalan Portugis, Belanda, Inggris, atau Cina. Pemerintah telah mencanangkan
konservasi wilayah di daerah ini dalam bentuk revitalisasi. BI Kota termasuk dalam
wilayah revitalisasi ini. Selain karena nilai sejarah kawasannya, BI Kota memiliki
keistimewan sendiri sebagai BCB, gaya arsitektur Neo-klasik yang monumental,
kekayaan ornamen dan relief dekoratif, keunikan detail arsitektura l, dan menggunakan
material yang langka di jamannya.
Revitalisasi kawasan mencetuskan ide penggunaan gedung BI Kota yang saat itu
terbengkalai menjadi sebuah museum milik Bank Indonesia. Untuk keperluan ini, gedung
BI Kota yang telah 10 tahun ditelantarkan dan mengalami kerusakan harus dipersiapkan
terlebih dahulu agar layak digunakan sebagai museum. Perbaikan yang dilakukan tidak
boleh sembarangan dan memiliki batasan dan acuan dalam kerangka konservasi BCB.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mengancam
kelangsungan hidup suatu bangunan cagar budaya dan cara penanggulangannya.
Perbandingan akan dilakukan kepada teknik konservasi yang diaplikasikan pada gedung
BI Kota berkaitan dengan statusnya sebagai BCB golongan A dan fungsi barunya
sebagai museum. Titik berat pembahasan konservasi didasarkan oleh karakteristik
khusus yang dimiliki oleh gedung BI Kota ini.
Kesimpulan yang didapat menggambarkan secara garis besar kualitas
konservasi pada gedung BI Kota, dan aspek-aspek konservasi yang berkaitan dengan
perubahan fungsi pada suatu bangunan yang dilestarikan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17634 | DIG - FTA | Skripsi | ARS IND t/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain