Computer File
Ragam arsitektur rumah Betawi dikampung Condet dan kampung Marunda
Pada masanya Batavia merupakan pelabuhan yang ramai disinggahi pendatang.
Masyarakat Betawi terdiri dari penduduk asli Betawi dan pendatang yang berasal dari
Belanda, Cina, Arab dan Moor. Selain itu penduduk Betawi juga terdiri dari orang jawa, orang
sunda dan orang bugis. Keragaman etnis dan heterogenitas masyarakat yang tumbuh di
Betawi ini melahirkan budaya Betawi.
Sifat heterogen pada masyarakatnya terlihat dalam dialek Betawi yang merupakan
cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum. Budaya Betawi merupakan hasil
perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di
Nusantara maupun kebudayaan asing. Perkawinan budaya tersebut melahirkan budaya
Betawi yang baru namun tidak menghilangkan karakteristik dan unsur-unsur budaya asalnya.
Budaya Betawi yang merupakan hasil perpaduan terlihat pada keragaman arsitektur
tradisionalnya. Arsitektur tradisional betawi menjadi sangat menarik, karena pada keragaman
kita dapat menemukan kesamaan dan perbedaan. Keragaman arsitektur Betawi akan lebih
terlihat pada rumah panggung di Kampung Marunda dan rumah Betawi non-pangggung di
Kampung Condet.
Skripsi ini berupaya untuk mengkaji perbedaan dan persamaan dari arsitektur
tradisional betawi di Kampung Marunda dan Kampung Condet. Perbedaan dan persamaan
akan ditinjau berdasarkan aspek non-fisik dan fisik. Aspek non-fisik yang sangat
mempengaruhi arsitektur Betawi adalah budaya dominan yang berpengaruh, sistem
masyarakatnya, dan agama. Sedangkan aspek fisik yang mempengaruhi keragaman Arsitektur Rumah Betawi di Kampung Marunda dan Kampung Condet.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17644 | DIG - FTA | Skripsi | ARS MUS r/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain