Computer File
Pemanfaatan kontruksi bambu pada dinding bangunan
Sebagai salah satu negara penghasil bambu terbesar di dunia, masyarakat Indonesia telah menggunakan bambu sebagai material untuk konstruksi bangunan tempat tinggal dan penunjangnya. Hal ini disebabkan kelebihan bambu yang dapat ditanam di jenis tanah apapun, iklim tropis yang baik untuk menumbuhkan bambu dan kecepatan pertumbuhan sampai menjadi bahan baku yang hanya 3-5 tahun. Di Indonesia terdapat 60 jenis bambu, namun yang paling banyak di pasaran ada 4 jenis dan sampai sekarang masih dipercaya untuk menjadi bahan baku dalam konstruksi bangunan. Kelebihan bambu sebagai material konstruksi adalah dimensi yang tipis namun cukup
kuat dalam menghadapi gaya lateral. Bangunan dengan konstruksi bambu memiliki ketahanan terhadap gempa bumi lebih baik dibandingkan dengan konstruksi bata atau beton. Sedangkan kelemahan-kelemahan bambu dalam perjalanannya mewadahi kebutuhan material bangunan di Indonesia adalah ketahanannya yang buruk terhadap serangga, bahaya kebakaran, daya dukung terhadap baban vertikal yang rendah dan sebagainya. Namun studi tentang bambu dewasa ini telah menunjukkan hasit yang baik dalam usaha penanganan terhadap permasalahan material bambu tersebut Penelitian ini bermaksud mempelajari penggunaan material bambu pada dinding bangunan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang mampu mengeliminasi kelemahan bambu tersebut, penulis berusaha menganalisa penggunaannya pada objek
studi yang akan dibandingkan dengan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam konstruksi bangunan, dalam hal ini dikhususkan pada dinding bangunan. Teknik yang akan dibahas adalah teknik dinding anyaman konvensional, anyaman bambu diplester, dan panel bambu prefab. Dengan mempelajan kelebihan teknik-teknik konstruksi tersebut dan membandingkannya, peneliti berharap adanya pertimbangan-pertimbangan yang berguna untuk menciptakan sebuah konstruksi dinding yang baik dengan menggunakan material bambu.
Dari penelitian yang sudah dilakukan ternyata masing-masing teknik konstruksi dinding bambu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Dan perbandingan dengan persyaratan konstruksi dinding yang baik, teknik bambu plester menunjukkan hasil yang
paling baik. Namun kelemahan masih terdapat pada teknik tersebut. Dengan adanya kedua teknik lainnya sebagai pembanding, kelemahan-kelemahan tersebut dapat dieliminasi dengan cara mengombinasikan beberapa teknik dinding bambu pada satu bangunan. Hal tersebut menjadi hal yang positif, karena penggunaan teknik konstruksi bambu pada dinding bangunan dapat lebih barvariasi dan lebih optimal. Dengan demikian arsitektur di dunia dan Indonesia dapat lebih barkembang dan keadaan lingkungan menjadi lebih baik dengan menggunakan matertal yang ekologis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17714 | DIG - FTA | Skripsi | ARS PES p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain