Computer File
Penerapan metafora musik dalam perancangan Gereja Kristen Indonesia Anugerah
Metafora merupakan media kreativitas yang seling digunakan dalam perancangan arsitektur. Proses kreativitaslah yang memunculkan peran metafora sebagai suatu konsep berkarya untuk memperluas cara pandang, serta menghantarkan pola pikir perancang pada penggallan imajinasi dan fantasi. Menurut Anthony C. Antoniades, sebuah kreativitas orisinil dapat diwujudkan melalui kerjasama serta perbandingan dengan bentuk seni yang lain, terutama adalah musik. Pendapat ini pun didukung dengan pemyataan Vitruvius, bahwa musik merupakan sesuatu yang esensial dalam perancangan arsitektur karena musik dapat memberikan inspirasi dalam berkarya. Hal ini terealisasikan dengan adanya berbagai macam karya arsitektur yang menggunakan musik sebagai konsep serta temanya. Penerapan musik dalam perancangan arsitektur adalah melalui sebuah perumpamaan atau kiasan, yang disebut juga dengan proses metafolik. Proses metaforik
musik dalam perancangan arsitektur didasari dengan adanya keserupaan karakteristik antara kedua bentuk seni tersebut. Terdapat dua buah teori yang menjabarkan mengenai penerapan metafora musik dalam perancangan arsitektur, yaitu teori konseptual musik-arsitektur yang
dimunculkan oleh Don Ferdoko, serta arsitektur sebagai terjemahan dari musik yang dimunculkan oleh Elizabeth Martin. Dari kedua teori tersebut, teori yang dimunculkan oleh Don Ferdoko yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan dalam teori tersebut, bahasa musik
telah diterjemahkan atau diinterpretasikan ke dalam bahasa arsitektur, baik secara umum maupun spesifik, sehingga keberadaan elemen musikal dalam suatu karya arsitektur dapat diamati, dianalisa serta dipahami dengan mudah. Penerapan metafora musik dalam perancangan arsitektur terdapat pada bangunan Gereja Kristen Indonesia Anugerah, yang menggunakan lagu himne 'Abide With Me',karya
Henry Francis Lyte dan Willian H. Monk. Penerapan metafora musik tersebut berdasarkan tatanan lagu 'Abide With Me' yang telah diaransir ulang oleh Chris Hazell dalam rupa orkestra dan paduan suara. Proses metafolik tersebut dapat dilihat pada susunan lagu sebagai tatanan fungsi ruang dalam bangunan, menurut derajat kepentingannya atau hirarkinya (ruang pendukung, ruang peralihan dan ruang utama), kemudian alur atau perjalanan lagu yang diumpamakan sebagai sirkulasi pencapaian beberapa ruang yang terbentuk, serta
tatanan musik dan vokal yang diumpamakan sebagai simbolisasi gereja, simbolisasi jemaat, serta penekanan psikologis man usia terhadap ruang yang terbentuk. Sedangkan pemahaman musik serta penghayatan makna lagu yang sebenarnya tidak terdapat dalam perancangan bangunan ini. Dalam studi ini ditemukan ketidak-sesuaian antara tuturan arsitek mengenai lagu menjadi decresendo pada pengakhiran lagu dengan aransemen lagu ini yang masih dalam keadaan megah pada pengakhiran lagu. Selain itu ditemukan juga adanya kejanggalan
dalam menginterpretasikan alur lagu dalam sirkulasi pencapaian ruang, yang didasari dengan pengalaman ruang penulis. Dapat dikatakan dasar pemilihan lagu 'Abide With Me' sebagai
konsep metafora musik ini tidak tertalu sesuai dengan bentuk rancang yang dikehendaki arsitek,namun cukup mendekati. Hal ini dikarenakan keterbatasan arsitek dalam sinkronisasi bentuk dan lagu. Melalui studi ini, diharapkan akan membawa manfaat dalam proses
pencarian ide kreatif dalam menghubungkan konsep seni lain dengan arsitektur, dalam hal ini musik, serta memahami bagaimana proses metaforik dalam suatu perancangan arsitektur.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17725 | DIG - FTA | Skripsi | ARS FRA p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain