Computer File
Pengaruh ventilasi terhadap kesehatan penghuni rumah sederhana : objek studi T-21 Perumahan Banjar Wangunan- Cirebon
Rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan, melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat Rumah yang merupakan tempat perlindungan
dari pengaruh lingkungan luar adalah rumah yang menjauhkan segala gangguan kesehatan bagi penghuninya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, 50% dari masyarakat di Perumahan Banjar Wangunan, menderita penyakit
pernapasan. Padahal, developer mengaku bahwa perumahan ini dibangun dengan konsep Rumah Sederhana Sehat. Dari
penilaian kondisi fisik rumah dengan menggunakan formulir penilaian rumah sehat Dinas Kesehatan Kota, rumah yang
dibangun oleh developer sehat, tetapi tidak memenuhi syarat luas ventilasi-tetap.
Ventilasi merupakan salah satu kebutuhan fisiologis manusia dalam menghuni suatu bangunan. Keberadaannya
berpengaruh terhadap kebersihan udara yang secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap kesehatan. Penempatan
lubang ventilasi menjadi unsur yang penting dalam menciptakan aliran udara dalam ruangan. Semakin berkurangnya lubang
ventilasi maka aliran udara semakin berkurang dan mengakibatkan gangguan kesehatan penghuni.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ventilasi berpengaruh terhadap kesehatan penghuni di
Perumahan Banjar Wangunan serta ventilasi seperti apa yang sesuai. Penelitian ini mengambil R.S. T-21 di perumahan
Banjar Wangunan, Cirebon sebagai objek studi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yakni
menganalisa data di lapangan berdasarkan literatur dan kuantiatif yakni perhitungan aliran udara serta pengukuran suhu
dan kelembaban udara.
Setelah dianalisa, didapati bahwa ada pengaruh ventilasi terhadap kesehatan penghuni di Perumahan Banjar
Wangunan. Letak ventilasi yang salah mengakibatkan udara tidak mengalir dan kelembaban meningkat. Akibatnya kadar
CO2 yang bersifat racun dalam udara naik, hawa kotor yang mengandung kuman berterbangan, dan kemungkinan
tumbuhnya cendawan kelabu yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu maka posisi bukaan sebaiknya saling berhadapan
dan berhubungan langsung dengan udara luar namun apabila hal tersebut tidak memungkinkan, maka pengaliran udara
dilakukan dengan memanfaatkan "stack effect".
Terganggunya kesehatan penghuni memang tidak semata-mata diakibatkan buruknya ventilasi dalam ruangan.
Tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pencahayaan, air bersih, sanitasi dan kondisi lingkungan itu sendiri.
Sekalipun bukan satu-satunya faktor yang utama, namun keberadaan ventilasi perlu diperhatikan terutama dalam
perencanaan suatu bangunan, karena secara tidak langsung ventilasi yang tidak baik dapat mengganggu kesehatan
penghuni.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17781 | DIG - FTA | Skripsi | ARS LIE p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain