Computer File
Penerapan konsep pedestrian mall : kajian open pedestrian Mall di Paris Van Java
Saat ini pertumbuhan mall yang kian berkembang di Indonesia menawarkan berbagai macam
fasilitas dengan istilah penamaan mall yang bervariasi. Penggunaan . istilah mall yang sering
digunakan seperti plaza, square, pedestrian mall, one stop shopping, dan sebagainya itu menjadi
daya tarik tersendiri bagi masyarakat. lstilah dari penamaan tersebut memiliki konsep tersendiri
apabila dilihat dari kacamata arsitektur. Penerapan konsep mall di Paris van Java berbeda
dengan konsep awalnya.
Mall pada awalnya terjadi dengan sendirinya yaitu sekumpulan toko yang berada dalam suatu
kawasan dan membentuk ruang pedestrian untuk para pembelinya. Perkembangan saat ini yaitu
dengan berubahnya gaya hidup sehingga mall tersebut dibuat sehingga menjadi sebuah
bangunan.
Seiring dengan berjalannya waktu, konsep pedestrian mall telah mengalami perkembangan.
Penerapan konsep mall yang terjadi merupakan hasil proses penyesuaian yang berasal dari
konsep negara Barat. Peninjauan aspek hubungan open pedestrian mall dengan jalan kota dan
iklim menunjukkan bahwa di Paris van Java telah terjadi proses penyesuaian dari sebuah konsep
pedestrian mall awalnya. Konsep pedestrian mall yang semula merupakan sebuah ruang jalan di
dalam kota yang dibentuk oleh toko-toko berubah menjadi objek sebuah bangunan yang memiliki
pedestrian mall di dalamnya. Kontinuitas dari ruang jalan hanya dengan menggunakan
kendaraan, sedangkan kontinuitas pejalan kaki terputus oleh area parakir di muka Paris van Java
mall. Oleh karena itu persepsi masyarakat Indonesia mengenai mall adalah sebuah bangunan,
bukannya sebagai sebuah jalan yang mengaitkan pertokoan.
Dalam konteks kota Bandung yang memiliki iklim tropis, area open pedestrian mall Paris van
Java diterapkan dengan desain fasad bangunan yang memiliki kanopi di bagian atasnya. Namun
penggunaan kanopi tersebut tidak optimal karena jaraknya dengan jalur pejalan kaki yang terlalu
tinggi. Maka ketika hujan dalam iklim mikro bekerja, area pertokoan yang berada di area open
pedestrian mall hampir tidak dapat diakses secara nyaman oleh pengunjungnya.
Ketersediaan fasilitas pedestrian dan pertokoan menunjukkan bahwa Paris van Java memiliki
tipologi sebuah mall. Namun konsep open pedestrian mall yang diterapkan telah mengalami
proses penyesuaian, yaitu dengan berubahnya bentukan dan persepsi mall sebagai jalan
pertokoan menjadi sebuah bangunan pertokoan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17789 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RUS p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain