Computer File
Akustik Gereja pada auditorium serbaguna upperroom di Annex Building Jakarta
Rancangan akustik auditorium serbaguna dengan fungsi utama ibadah ditujukan untuk
memperoleh kenyamanan audial bagi kelancaran proses ibadah dengan memaksimalkan segala
keterbatasannya. Hal ini berlaku pada auditorium serbaguna UpperRoom Jakarta dengan
pengguna utama adalah Jakarta Praise Community Church (JPCC). Auditorium ini terletak di lantai
teratas sebuah gedung parkir (Annex Building). Struktur gedung parkir yang cenderung
menciptakan suatu ruang berbentuk kotak. Bentuk tersebut tidak dapat dihindari sehingga upaya
pengolahan bentuk dan karakter material pada plafon, dinding, lantai dan panggung menjadi
penting. Keunggulan desain pada UpperRoom adalah bentuk struktur "cangkang udang" pada
plafon dan pola desain "ranting pohon" pada dinding. Sejauh mana desain akustik pada
UpperRoom Jakarta dengan segala keterbatasannya dapat menciptakan kenyamanan audial bagi
jemaat yang beribadah. Kenyamanan audial diperoleh selain menciptakan akustik yang baik,
ditunjang pula dengan pengendalian bising. karena tertetak pada lantai teratas suatu gedung
sehingga bising yang ditimbulkan adalah bunyi hujan yang jatuh ke atas penutup atap aluminium.
Hal ini dapat mengganggu jalannya ibadah, oleh karena itu pengendalian bising perlu mendapat
perhatian. Walaupun setiap ibadah menggunakan sound system, tetapi saat auditorium serbaguna
digunakan untuk fungsi penunjang seperti konser musik terkadang sound system tidak lagi
dipergunakan oleh sebab itu penanganan akustik dengan sound system maupun tanpa sound
system menjadi penting.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan kenyamanan bagi jemaat sebagai
pengguna bangunan agar dapat mengikuti proses ibadah dengan baik.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode induktif, yakni berangkat dari
permasalahan yang muncul, kemudian dihubungkan dengan teori-teori bersangkutan untuk
mencari solusi terbaik. Landasan teori yang dipergunakan adalah 5 persyaratan ruang akustik
auditorium, teori penanganan akustik ruang Sound Production, theory Schroeder's Diffusers, dan
persyaratan ruang gereja.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa penggunaan bentuk
struktur "cangkang udang" pada plafon kurang efektif karena tidak dapat digunakan sebagai
reflektor bunyi. Sedangkan pola desain "ranting pohon" pada dinding yang merupakan
perkembangan dari teori Schroeder dapat efektif digunakan, karena dapat menjadi reflektor dan
diffusor yang baik. Peletakkan pengeras suara menunjang kenyamanan audial pada saat ibadah,
sedangkan lokasi camera dan posisi camera man mengganggu kenyamanan visual jemaat yang
duduk dibelakangnya. Pencegahan bising terhadap bunyi hujan cukup baik. Dari hasil kuesioner
sebagian besar jemaat tidak merasa terganggu oleh suara hujan saat beribadah.
Pada akhirnya, dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kenyamanan audial pada
auditorium serbaguna UpperRoom Jakarta dengan segala keterbatasannya cukup memenuhi
syarat untuk kegiatan ibadah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17801 | DIG - FTA | Skripsi | ARS ATF a/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain