Computer File

Dominasi konstruksi arsitektur Cina terhadap arsitektur di Kampung Kauman Semarang

Hubungan antara daratan Cina dengan Pantai Utara Pulau Jawa telah berlangsung ratusan
tahun lebih. Mereka datang untuk berdagang dengan membawa barang-barang kerajinan untuk
ditukar dengan hasil-hasil pertanian. Untuk keperluan dagang tadi, orang-orang Cina kemudian
menetap di pusat-pusat perdagangan Pantai Utara Jawa, termasuk di Semarang. Orang-orang
Cina pertama kali bermukim di daerah Gedong Batu, yakni sekitar abad ke-14 sampai dengan
Abad ke-16, dan kemudian terus menetap di daerah yang sekarang dikenal sebagai Pecinan Semarang.
Selain Pecinan, di Semarang tentunya terdapat pemukiman-pemukiman pribumi, seperti
Ambengan, Petudungan, Kranggan, dan Kampung Kauman. Kampung Kauman merupakan
kampung yang umum terdapat di kota-kota lama di Jawa yang memiliki alun-alun di pusat kota,
yang berfungsi sebagai tempat tinggal abdi dalem dan santri Masjid Agung. Kampung Kauman
di Semarang ini berbatasan langsung dengan Pecinan, tepatnya di sebelah Tenggara.
Orang Cina yang menetap di Pecinan Semarang memiliki peranan yang panting pada
masyarakat kota pada masa kolonial. Pada tahun 1672, Belanda memberikan jabatan kepada
orang Cina untuk mengatur kaumnya, yakni sebagai "Kapten" (kapitan), "Letnan", dan
belakangan "Mayor". Berkat posisi dan peran kuat yang dimiliki oleh etnis Cina ini, maka
budaya Cina memiliki tempat yang terhormat dalam kehidupan masyarakat kota Semarang,
Dalam hampir setiap sendi kehidupannya, warga Kampung Kauman Semarang yang hidup
berdekatan dengan Pecinan, akan selalu berhadapan dengan budaya Cina.
Dalam hal ini, perlahan-lahan unsur-unsur kebudayaan orang-orang Cina diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan pribumi di Kampung Kauman Semarang. Hal ini dapat terlihat pada tradisi
"Dugderan" yang masih hidup hingga saat ini. Tradisi "Dugderan" memiliki maskot yang
dinamakan "Warak Ngendhog", yang merupakan perpaduan antara
binatang mitos Cina Naga dan Buroq dari Arab. Warak Ngendhog sebagai salah satu produk
budaya masyarakat Kampung Kauman mengisyaratkan adanya pengaruh Cina. Bukan tidak
mungkin pengaruh ini terdapat pada produk budaya lainnya, termasuk arsitektur.
Untuk mencari pengaruh Cina terhadap arsitektur di Kampung Kauman Semarang, maka dipilih
objek studi yang mewakili tipe bangunan di Kampung Kauman Semarang. Bila digolongkan, di
Kampung Kauman Semarang terdapat dua tipe rumah tinggal. Yang pertama ialah tipe rumah
mewah, yang merupakan rumah milik golongan menengah ke atas, yang merupakan pejabat,
pemuka masyarakat dan tuan tanah. Yang kedua adalah tipe rumah sederhana milik golongan
ekonomi yang lebih rendah, yang biasanya menyewa bangunan rumah kepada tuan tanah. Dan
yang terakhir ialah bangunan publik yang terpenting di Kampung Kauman, yakni Masjid. Ketiga
objek ini kemudian dianalisa 4 aspek arsitekturalnya, yakni bentuk dasar, sirkulasi dan ruang
terpakai, pelingkup ruang, dan elemen non-ruang.
Berdasarkan analisa, pengaruh Cina pada ketiga objek di Kampung Kauman terletak pada
aspek pelingkup ruang. Dari aspek pelingkup ruang ini sendiri,yang mendapat pengaruh Cina
ialah pemakaian konstruksi konsol Bahu Danyang, yang merupakan elaborasi dari konstruksi
konsol Fukien dari Cina. Fenomena ini membuktikan adanya pengaruh Cina dalam arsitektur di
Kampung Kauman Semarang, yang didominasi oleh konstruksinya.
Pengaruh Cina sebatas pada konstruksi ini mengisyaratkan bahwa warga Kampung Kauman
Semarang di masa lalu menerima pengaruh Cina sebatas pragmatis, tidak sampai kepada
konsep yang mendasar. Hal ini membuktikan bahwa bangsa kita sejak dahulu telah memiliki
dasar budaya yang kuat, terlihat dari tidak diterapkannya konsep-konsep dasar budaya Cina
yang merupakan "budaya global" di masa lalu. Hal ini merupakan contoh yang baik dalam
menyikapi budaya global, dengan tetap mempertahankan identitas lokal.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

No. Panggil

ARS MUL d/08

Penerbit

Bandung : Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR., 2008

Deskripsi Fisik

x, 91 p. : il. ; 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

ARS

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

-

Info Detail Spesifik

4722 - FTA

Pernyataan Tanggungjawab

Alam F. Mulyana

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar