Computer File
Dinamika perubahan makna dan bentuk pada rumah "Between Two Gates"
Kebudayaan Jawa memandang alam sebagai elemen yang dominan dalam kehidupannya, karena
itu manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan alam. Manusia,
melalui karya arsitekturnya, diharapkan untuk dapat menghindari perusakan terhadap alam dan
selalu berusaha untuk dapat menjaga keseimbangan alam sebagai tempat tinggalnya. Pada
akhirnya muncullah bentuk arsitektur tradisional Jawa, yang memiliki bentuk yang baku dan
menerapkan konsep arsitektur Jawa. Selain itu, arsitektur Jawa tidak hanya dipandang sebagai
bangunan dan tatanan ruang fisik saja, tetapi juga dianggap mangandung makna simbolik sebagai
pencerminan karakter masyarakat jawa. Yogyakarta sebagai salah satu kota di Jawa tengah termasuk sebuah kota yang masih menyimpan kekayaan budaya Jawa, termasuk kekayaan arsitektur jawa, dimana masih banyak penduduk yang
bertempat tinggal di dalam rumah asli Jawa. Salah satunya sebuah kawasan di Kotagede di daerah
kampung jagalan. Dalam kampong ini terdapat sebuah area yang di batasi oleh dua buah gerbang
dimana di dalamnya terdapat Sembilan rumah yangmerupakan rumah asli masyarakat jawa, dan
Sembilan rumah tersebut dikabarkan belum mengalami perubahan apapun sejak dibangun sekitar
tahun 1820.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17917 | DIG - FTA | Skripsi | ARS RAH d/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain