Computer File
Peran elemen-elemen fisik pada suatu kawasan dalam pembentukan rupa visual ruang perkotaan : studi kasus koridor Jalan Jalan Pahlawan - Diponegoro, Perempatan Siranda, Semarang
Perancangan kota saat ini seringkali melupakan esensi dari terbentuknya suatu kota.
Kota hanya menjadi tempat bagi berdirinya banyak gedung - gedung kompleks dan melupakan
esensi dasar pembentukan kota itu sendiri, yaitu komunikasi diantara komunitasnya. Perancangan
suatu kehidupan bagi masyarakat kota harus memikirkan hal - hal yang bersifat spatial dengan
memberikan hal yang cocok dan tepat bagi keberadaan kotanya. Kualitas ruang suatu kawasan
akan memberi pengaruh besar bagi kapasitas suatu ruang kota. Hal yang tidak boleh diabaikan
yaitu bahwa setiap kota yang terbentuk harus dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat
yang ada di dalamnya.
Citra suatu kota biasanya tercermin dari baik buruknya pengalaman psikologis manusia
dalam menyelami ruang-ruang fisik spasial kota. Manusia dapat berinteraksi dan berinterpretasi
terhadap kondisi visual suatu kawasan. Hasil interpretasi visual masyarakat akan keadaan suatu
ruang kota akan mempengaruhi masyarakat dan aktivitas yang dilakukannya sebagai pengguna
ruang serta mempengaruhi kualitas dan kontinuitas dari ruang jalan itu sendiri. Alat-alat
arsitektural yang bersifat perkotaan sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghiasi wajah kota
saja, melainkan memberikan suatu kontribusi secara mendalam di dalam konteks kehidupan kota
yang bersifat sosio-spasial secara fisik dan nyata.
Ruang publik utama kota adalah koridor jalan dan jalur-jalur pedestriannya. Koridor
jalan yang baik adalah jika suatu koridor jalan bersifat self-regulating, dimana kualitas fisik dan
sosial terjaga akibat dari kombinasi kontrol sosial warga, perancangan fisik yang baik dan tata
guna lahan yang mendukung terjadinya interaksi dan ekspresi sosial.Ruang-ruang perkotaan secara
visual merupakan konsentrasi dari elemen-elemen fisik pembentuknya. Elemen-elemen arsitektur
pada sebuah ruang kota adalah salah satu perwujudan bahasa arsitektur yang dapat dipahami oleh
masyarakat. Elemen-elemen fisik ini akan turut merangsang warga untuk aktif beraktivitas dan
berinteraksi sosial. Maka dari itu, elemen-elemen pembentuk ruang kota harus direncanakan dan
dirancang secara cermat dan berkualitas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17931 | DIG - FTA | Skripsi | ARS MAS p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain