Computer File
Kualitas dimensi ruang dalam bangunan rumah tinggal ditinjau dari tingkat kenyamanan ruang : objek studi Perumahan Bumi Adipura Tahap III (bangunan rumah tipe 36 dan tipe 42)
Urbanisasi merupakan salah satu permasalahan kota yang sangat pelik.
Meningkatnya urbanisasi menyebabkan permintaan akan hunian juga meningkat. Rumah
merupakan tempat berlindung (shelter) sekaligus tempat tinggal bagi sebuah keluarga,
yang merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Karena kondisi akan kebutuhan
rumah ini, maka para pengembang dan investor berlomba-lomba untuk merancang
kompleks perumahan di area-area yang menguntungkan dan strategis. Maka tidak
jarang, apabila para pengembang lebih memprioritaskan untuk membangun rumah
dengan kuantitas yang banyak. Baik dengan membangun lingkungan perumahan yang
rapat atau membangun hunian secara vertikal keatas. Terkadang investor dan
pengembang tidak memperhatikan segi kualitasnya. Karena segi kuantitasnya saja yang
menjadi prioritas utama.
Kawasan Gedebage merupakan daerah pengembangan yang diprioritaskan
untuk sektor jasa dan industri. Karena letak wilayahnya yang berdekatan dengan
kawasan industri, maka wilayah ini berkembang juga sebagai daerah permukiman. Hal ini
dapat dilihat dari maraknya beberapa kompleks perumahan yang berkembang di
kawasan tersebut, salah satunya adalah perumahan bumi adipura. Dari pengamatan
yang dilihat, perumahan ini ditujukkan untuk keluarga muda, maka pembangunan
perumahannya pun adalah rumah-rumah tipe kecil, seperti tipe 36 dan tipe 42. Pada
perkembangannya, rumah ini mengalami penambahan luas bangunan, karena
penambahan ruang-ruang dalam yang dirasa masih kurang oleh penghuni, sebab jumlah
penghuni yang meningkat.
Kualitas rumah sangat berperan, agar penghuni merasa nyaman untuk tinggal
dalam sebuah rumah. Kualitas tersebut dinilai dari dimensi ruang dan kenyamanan
ruang. Dimensi ruang menjadi efektif, apabila direncanakan serta digunakan dengan
jumlah pengguna benar. Namun, menjadi kurang nyaman, apabila jumlah pengguna tidak
sesuai dengan yang direncanakan. Begitu pula, kenyamanan ruang yang dinilai dari
sistem panghawaan, pencahayaan, serta suhu dan kelembaban dalam ruang. Dimana
besarnya lubang bukaan menjadi kunci utama agar kenyamanan dalam ruang menjadi
baik.
Saat ini, perencanaan rumah tipe 36 dan tipe 42 awal pada cluster cemara telah
memenuhi standar dimensi ruang yang ada. Tingkat kenyamanan ruang dalam rumah
juga baik, karena sistem penghawaan dan pencahayaan dalam ruang dalam diterapkan.
Namun, beberapa rumah telah mengalami penambahan ruang, sehingga ruang terbuka
seperti taman ditutup dijadikan ruang dalam. Pada Skripsi ini, hendak dinilai apakah
ruang dalam tersebut masih berkualitas, apabila penambahan ruang dalam terjadi hampir
di setiap rumah pada cluster cemara.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17989 | DIG - FTA | Skripsi | ARS EAI k/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain