Computer File
Bentukan bangunan rumah sederhana dan pengaruh partisipasi masyarakat pada perumahan habitat kemanusiaan Indonesia : objek studi KP. Cigunung, Banjaran
Perumahan di Indonesia semakin padat, dengan adanya krisis ekonomi semakin banyak masyarakat kurang mampu yang tinggal dalam rumah yang dapat dikatakan ‘tidak layak huni’ bahkan ada yang tidak memiliki tempat tinggal. Terdapat sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dibidang sosial ingin membatu masyarakat yang kurang mampu dalam membangun rumah yaitu Habitat Kemanusiaan Indonesia. Habitat Kemanusiaan Indonesia tidak hanya membantu masyarakat kurang mampu dengan berupa uang tetapi juga membantu mereka dalam proses mendesain dan perngerjaan rumah karena mereka mempunyai motto “Building Home, Building Lives”. Jadi bagi organisasi tersebut masyarakat tidak sekedar mempunyai rumah yang dibangun secara asal dengan uang hasil pinjaman dari Habitat, tetapi rumah itu dibangun sebagai rumah yang akan mereka huni dalam aktivitas kehidupan mereka selamanya. Penelitian ini akan membahas bentukan bangunan rumah serta pengaruh partisipasi masyarakat terhadap desain rumah mereka dan seberapa besar tingkat keberhasilan proses partisipasi masyarakat tersebut dalam menghasilkan rumah yang sederhana, layak huni, aman, dan terjangkau karena selama program dari
Habitat Kemanusiaan ini berjalan, masyarakat juga diberi penyuluhan tentang bagaimana pentingnya rumah yang sehat. Dengan adanya penyuluhan tersebut, proses partisipasi masyarakat akan berjalan dengan lebih efektif dan efisien karena secara tidak langsung masyarakat juga diberi pengetahuan tentang ilmu bangunan. Masyarakat kurang mampu pun juga berhak mendapatkan kesempatan untuk mempunyai rumah yang baik dengan bantuan arsitek tetapi keunikan dari Habitat Kemanusiaan Indonesia ini adalah mereka tidak terlalu memaksakan desain kepada masyarakat, tetapi berinteraksi langsung dengan mereka dalam menghasilkan suatu desain karena tidak akan ada gunanya kalau hanya membantu tetapi masyarakat merasa kurang nyaman dengan rumah yang mereka huni. Partisipasi masyarakat dalam mendesain rumah mereka inilah hal yang menarik sebagai pengalaman kita dalam dunia arsitektur, dimana tanpa latar belakang pendidikan formal ilmu bangunan mereka memiliki pemikiran tentang bentukan desain rumah yang menarik dan kreatif yang ternyata juga sesuai dengan ilmu arsitektur. Jadi bukan berarti masyarakat yang kurang mampu tidak mempunyai pengalaman dalam bidang perumahan dan dapat menghasilkan rumah yang layak huni dan sehat. Terlihat dari hasil bentukan bangunan pada objek penelitian bagaimana pemilik rumah berpartisipasi dengan Habitat Kemanusiaan Indonesia sehingga bangunan rumah yang terbangun dapat dikatakan sehat dan layak huni. Proses partisipasi masyarakat pada program Habitat Kemanusiaan Indonesia dalam hal desain sebenarnya lebih kepada individu tiap keluarga sebagai pemilik rumah. Partisipasi masyarakat secara keseluruhan seharusnya terjadi pada proses pelaksanaan pembangunan, tetapi di Kp. Cigunung, Banjaran ini dapat dikatakan tidak terlaksana, yang terjadi tetap pada individu tiap keluarga pemilik rumah dan itupun hanya sampai proses pembuatan desain denah. Untuk proses selanjutnya pemilik rumah berdiskusi dengan tukang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17999 | DIG - FTA | Skripsi | ARS UNT b/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain