Computer File
Pemanfaatan ruang serba guna untuk ruang konser : objek studi ruang serba guna pada Gedung Serba Guna Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Ruang serba guna adalah sebuah ruang menampung banyak kegiatan fungsi yang tidak terbatas pada fungsi yang membutuhkan desain akustik saja dimana pada akhirnya kebutuhan audial yang paling sering diabaikan. Jika suatu ruang serba guna yang memiliki batasan fisik dan kebutuhan yang berbeda dapat mencapai kondisi ideal untuk fungsi konser musik, maka hal tersebut dapat menambah nilai (value) ruang serba guna tersebut. Penanganan akustik terdiri dari dua bagian yaitu penanganan akustik ruang dan pengendalian bising. Penanganan akustik ruang didapatkan dengan memanfaatkan perangkat lunak CATT v.7.2e, sedangkan pengendalian bising ruang bisa dilakukan dengan penekanan bising pada sumber, jalur perambatan dan rancangan arsitektur. CATT acoustics v.7.2e memberikan keleluasaan mengubah karakter ruang dalam menghasilkan kondisi akustik ideal serta memberikan parameter-parameter dalam bentuk angka-angka yang pasti. Objek studi kasus ruang serbaguna GSG Unpar yang digunakan untuk menampung berbagai macam kegiatan fungsi tennasuk olahraga membutuhkan luas, volume, bentuk, dan material tertentu yang pada akhirnya berkaitan erat dengan kualitas akustik ruang yang terjadi di dalam ruang, yaitu : distribusi suara yang merata dalam ruang, kejernihan suara musik yang baik namun kejelasan / inteligibilitas suara yang kurang baik serta waktu dengung yang terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan ruang tersebut tidak cocok difungsikan sebagai ruang konser untuk segala jenis musik. Selain itu, kebutuhan ruang serbaguna tersebut juga memberi batasan secara langsung dalam melakukan penanganan akustik ruang konser yang ideal. Cacat akustik yang terjadi pada ruang akibat waktu dengung yang besar serta bentukan dan pemilihan material ruang adalah gema, gaung, distorsi bunyi, resonansi suara, distorsi bunyi dan pemantulan berkepanjangan. Penanganan cacat akustik yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan material di.ffusor pada dinding sejajar sumber suara dan absorber yang menyesuaikan dengan perbaikan akustik ruang yang dilakukan.
Simulasi perbaikan akustik ruang menjadi ruang konser yang ideal dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak CATT v.7.2 hingga didapatkan susunan penataan panggung dan pendengar yang ideal serta kombinasi material yang baik. Kombinasi material yang disarankan berupa karpet, spray akustik, panel kayu (diisi rockwool), dan tirai kain pada dinding ruang dengan luasan tertentu yang diintegrasikan dengan konstruksi fleksibel pada material tirai dan panel kayu (diisi rockwool) untuk memperoleh rentang waktu dengung tertentu yang cocok untuk segala jenis musik konser.
Nilai NC (Noise Criteria) pada ruang serbaguna GSG Unpar berada di atas kriteria yang disarankan. Penyebab kebisingan adalah bising dari lingkungan, yaitu akumulasi dari aktifitas lingkungan di sekelilingnya yang disebabkan oleh manusia yang berada disekeliling gedung. Dibutuhkan suatu pengendalian bising dimana dimana pada kasus ini pengendalian bising hanya dapat dilakukan pada rancangan arsitektur karena terbatasnya lahan yang ada. Pengendalian bising dilakukan dengan cara penggantian konstruksi dan pemberian sound proofing pada jendela dan pintu yang ada pada ruang, serta pengaturan sistem tata suara. Setiap ruangan mempunyai persyaratan akustik yang harus dipenuhi demi tercapainya kenyamanan audial yang baik. Hal ini dapat tercapai dengan penanganan akustik ruang. Penerapan suatu penanganan akustik ruang serba guna harus menyesuaikan dengan keadaan ruang eksisting yang ada sehingga penanganan yang dilakukan tidak mengganggu fungsi yang berlangsung di dalam ruang tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18026 | DIG - FTA | Skripsi | ARS KAR p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain