Computer File
Pengaruh kebisingan bandara internasional Soekarno Hatta pada bangunan sekolah : objek studi Sekolah Dasar Negeri Kedaung Wetan 1,4,6, dan 7
Penyebaran penduduk yang semakin tak terkendali di kota-kota besar, tidak
terkecuali di wilayah sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, membuat
wilayah yang tadinya areal pesawahan yang luas ditumbuhi bangunan-bangunan baru
termasuk perumahan. Hal ini menuntut pula persebaran fasilitas pendidikan, sehingga
sekolah-sekolah pun bermunculan di daerah tersebut. Padahal bandara merupakan
salah satu sumber kebisingan yang cukup signifikan dan kontinyu. Terlebih Bandara
Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu tulang punggung penerbangan
Indonesia, dimana aktifitas penggunaan landasan rata-rata 600-700 kali/hari, dengan
suara mesin jet pesawat yang sedang mendarat dan sedang lepas landas mencapai 85
Db. Sedangkan, standar kebisingan untuk ruang kelas yang diijinkan oleh Noise Criterion
yaitu antara 25-30 dB (A).
Untuk memenuhi standar kenyamanan audial demi mendukung kegiatan belajar
mengajar di bangunan sekolah yang lokasinya dekat dengan bandara, diperlukan
beberapa penanganan kebisingan. Sebelum mengetahui penanganan apa yang cocok
untuk diterapkan, perlu di lakukan pengukuran tingkat kebisingan. Penanganan
kebisingan harus dilakukan baik pada bangunan hingga pada penataan tapak sekolah
untuk mencapai hasil yang maksimal. Penanggulangan kebisingan pada tapak meliputi
penataan penghalang atau barrier, serta penataan vegetasi. Sedangkan penanggulangan
bising pada bangunan meliputi penataan ruang, serta penataan insulasi suara. Untuk
mengetahui penyelesaian masalah dari uraian di atas maka dipilihlah SO Negeri Kedaung
Wetan sebagai objek penelitian, yang memang memenuhi kriteria untuk menjawab
permasalahan tersebut.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: pada saat bising puncak, pada
ruang kelas yang terdekat dengan sumber bising terukur tingkat kebisingannya sebesar
77,5 dB(A), bahkan di ruang kelas terjauh dari sumber bising tingkat kebisingannya 65,6
dB(A), dapat di simpulkan bahwa sekolah memang membutuhkan penanganan bising
untuk menurunkan tingkat kebisingan supaya sesuai dengan Noise Criterion.
Pengendalian bising dilakukan dengan memasang penghalang, dan memasang insulasi
kebisingan pada selubung bangunan, serta mengatur ruangan dengan menempatkan
ruang kelas sejauh mungkin dari sumber bising, selain itu vegetasi ditempatkan pada
tapak untuk mengurangi suara pantul.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18114 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SIW p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain