Computer File
Keragaman elemen arsitektural pada Masjid Agung Banten
Kedatangan bangsa asing ke Indonesia sudah dimulai sejak beratus tahun yang lalu. Dengan posisinya yang strategis, yakni di antara Samudera Hindia dan Pasifik, menjadikan Indonesia tempat transit bagi para pedagang asing yang berasal dari kawasan Asia dan juga Eropa. Melalui kedatangan para pedagang, dimulailah interaksi antara masyarakat lokal dengan para pendatang. Interaksi ini diawali dengan proses perdagangan, yang selanjutnya berimbas pada proses lainnya – mulai dari pernikahan , penyebaran agama, bahkan hingga penjajahan. Jawa merupakan salah satu kawasan yang menjadi tempat terjadinya proses akulturasi di Nusantara dengan daerah-daerahnya yang mayoritas terletak di pesisir pantai utara. Masjid merupakan salah satu contoh hasil dari proses akulturasi di pulau Jawa yang merupakan basis dari awal penyebaran agama Islam di Nusantara. Tidak terdapatnya aturan mengenai arsitektur masjid menyiratkan keterbukaan Islam dalam penataan sebuah rumah ibadah – selama tidak melanggar beberapa hal yang menjadi prinsip utama dalam ketentuan Islam. Tak mengherankan kemudian bahwa muncul bentukan arsitektur masjid yang berbeda satu dan lainnya sesuai dengan keberadaan masjid tersebut. Walaupun mungkin pengaruh utamanya tetap berasal dari Jawa Tengah, namun kemudian pengaruh tersebut sedikit demi sedikit terkikis dan dileburkan oleh kebiasaan yang ada di daerah tersebut Masjid Agung Banten muncul sebagai salah satu peninggalan masa lalu dari Kesultanan Banten yang masih berdiri dengan baik hingga kini. Beragamnya kebudayaan luar yang bermunculan kala itu , yakni Cina dan Barat , melebur menjadi satu dengan kebudayaan Jawa yang dibawa oleh para petinggi Kesultanan Banten dari Demak dan juga warisan peninggalan kebudayaan Hindu di masa pra islam. Beberapa elemen dari masjid mungkin tidak lazim ditemukan dalam ciri khas masjid awal di Jawa, namun kemudian elemen-elemen ini diadopsi menjadi bagian dari keberadaan sebuah Masjid Agung Banten. Lahirlah kemudian sosok bangunan Masjid Agung Banten yang merupakan hasil dari proses akulturasi dengan beragamnya kekayaan budaya yang melekat di dalamnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18167 | DIG - FTA | Skripsi | ARS PAR k/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain