Computer File
Kajian bentuk dan nilai-nilai konservasi pada Masjid Besar Cipaganti
Pelestarian dalam bangunan maupun arsitektur perkotaan merupakan salah satu daya tarik bagi sebuah kawasan. Pola aktivitas masyarakat khususnya umat Islam terus berkembang, seiring dengan perkembangan zaman, dengan munculnya pola aktivitas baru ini kemudian lahirlah kebutuhan akan ruang atau pun tempat yang mampu mewadahi aktivitas tersebut. Dengan adanya hal ini, maka akan secara langsung berpengaruh terhadap bentuk fasad bangunan konservasi.
Pelestarian atau konservasi dalam perspektif arsitektur dan lingkungan binaan berawal dari konsep pelestarian yang bersifat statis, yaitu bangunan yang menjadi objek pelestarian dipertahankan sesuai dengan kondisi aslinya. Arsitektur kontekstual secara umum adalah perancangan sebuah bangunan arsitektur yang mengindahkan bebangunan di sekitarnya yang sudah ada terlebih dahulu. Perancangan bangunan baru selalu berkaitan dengan bangunan-bangunan eksisting di sekitarnya.
Sebagai bangunan konservasi Masjid Besar Cipaganti memiliki potensi bentuk yang dapat digali. Keberadaan Masjid ini sangatlah menarik karena pada awal didirikannya, masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun pada kompleks permukiman bangsa Belanda. Bentuk bangunan secara keseluruhan mengandung unsur-unsur budaya lokal dan barat.
Bangunan Masjid Besar Cipaganti merupakan hasil karya kreatif yang menghasilkan sebuah komposisi bentukan Masjid yang memiliki karakter kuat serta di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya. Dari komposisi ini melahirkan ekspresi yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bangunan masjid ini merupakan hasil akulturasi budaya Barat, Islam, Jawa, dan Sunda.
Masjid Besar Cipaganti termasuk bangunan yang harus dilestarikan dengan kategori A mengacu pada fungsi utamanya yang masih tetap sebagai masjid. Perubahan yang diperkenankan adalah perubahan strukturan dan rencana bangunan yang bersifat fundamental. Hasil kajian menunjukkan bahwa perancangan bangunan-bangunan baru terhadap Masjid Besar Cipaganti mencapai aspek kontekstual dengan cara pendekatan tipe arsitektur kontekstual duplikasi dan recall sehingga membentuk kesatuan citra visual sebagai sebuah kawasan Masjid Besar Cipaganti.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18199 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA 1 PUT k/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain