Computer File
Kajian gaya arsitektur Hotel Majapahit Surabaya
Memasuki abad ke-18, kolonialisme dan imperialisme Barat yang diwakili oleh Belanda,
semakin kokoh di Indonesia. Selama berkuasa, pemerintah kolonial Hindia Belanda menanamkan
pengaruhnya di berbagai wilayah Indonesia, tennasuk juga pengaruh dalam bidang arsitektur.
Masa kependudukan Belanda membawa arti tersendiri bagi perkembangan desain arsitektur dengan berbagai gaya yang muncul, baik yang telah disesuaikan dengan keadaan iklim lndonesia maupun yang tidak mengalami penyesuaian. Kota Surabaya merupakan salah satu dari beberapa kota yang menjadi fokus utama selama masa kolonialisasi tersebut, dikarenakan daerah tersebut memiliki letak yang strategis pada jalur pelayaran dan perdagangan. Hal ini menyebabkan gaya arsitektur bangsa Belanda terlihat
lebih kental dibandingkan pada lokasi lainnya. Terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang
menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan negara. Hotel Majapahit adalah salah satu dari bangunan bersejarah yang dijadikan cagar budaya dan telah menjadi objek wisata berskala internasional. Bangunan ini mengalami dua kali masa pembangunan yang berseling 26 tahun; dimana masing-masing dari pembangunan tersebut memiliki gaya arsitektur yang mewakili perkembangan sebuah jaman ketika bangunan itu didirikan, yaitu gaya Empire Style dan Art Deco. Dibangun pada tahun 1910, hotel yang terletak di JI. Tunjungan no. 65 ini memiliki perpaduan bentukan arsitektur yang elegan dan unik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18204 | DIG - FTA | Skripsi | ARS AMA k/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain