Computer File
Pengaruh Unpar terhadap fasad bangunan di Jalan Ciumbuleuit : objek studi Universitas Katolik Parahyangan beserta bangunan di sepanjang Jalan Ciumbuleuit
Berdasarkan kerjasama antara uskup kota Bandung dengan uskup kota Bogor,
Universitas Katolik Parahyangan atau yang biasa disebut dengan Unpar telah ada semenjak 17
Januari 1955 dan berlokasi di kampus JL. Merdeka, Bandung. Semenjak tahun 1974, kampus
utama Unpar dipindahkan ke JL. Ciumbuleuit, Bandung. Lokasi baru dari kampus tersebut
merupakan kawasan pemukiman di kawasan suburban yang tidak banyak penduduknya. Pada
awalnya hanya terdapat 2 buah fakultas di lokasi kampus yang baru ini, dan hanya berisikan 300
orang mahasiswa.
Seiring dengan pertumbuhan Unpar menjadi salah satu perguruan tinggi yang cukup
disegani dan memiliki akreditasi yang baik, semakin banyak pula peminat akan Unpar itu sendiri.
Hal tersebut membuat semakin banyaknya mahasiswa yang diterima, dan semakin banyak pula
mahasiswa pendatang dari luar kota Bandung. Para pendatang dari berbagai kota tersebut
berpengaruh kepada pertumbuhan di kawasan sekitar kampus. Perubahan sebuah fungsi
bangunan pun mulai terjadi. Bangunan yang pada awalnya berfungsi sebagai hunian pribadi
kemudian berganti menjadi hunian bersama, jasa, maupun sebagai fungsi perdagangan.
Berbagai hal yang terjadi di atas lantas membawa perubahan kepada lingkungan fisik di
derah sekitar kampus Unpar, khususnya kepada fasad dari bangunan – bangunan dengan fungsi
lain. Perubahan itu tidak diatur oleh pemerintah, dan kawasan tersebut tumbuh dan berkembang
dengan bebas. Perubahan fungsi yang tidak beraturan, membuat fasad dari bangunan menjadi
beragam dan tidak teratur. Namun permasalah yang terpenting adalah tidak adanya keterkaitan
baik bentuk maupun bagian dari fasad lainnya dengan bangunan yang telah menjadi icon dari
kawasan tersebut, yaitu Unpar sendiri.
Lingkungan yang telah jauh terbentuk sejak dahulu dengan hati – hati menjadi tidak beraturan
dengan tidak adanya kesinambungan antara bangunan yang satu dengan bangunan yang
notabene telah menjadi icon tersendiri di jalan tersebut. Namun perubahan tersebut bukan berarti
sebuah hal yang kurang jika dilihat dari sisi pemilik bangunan. Beberapa perubahan pun dapat
memberikan keuntungan tersendiri pada pemilik lahannya.
Berdasarkan metoda kuantitatif dan metoda kualitatif, dapat diperoleh berbagai alasan
mengapa hal tersebut terjadi selain kebutuhan ekonomi. Tidak menariknya bentuk, tekstur, material
dan warna yang diaplikasikan ke bangunan Unpar membuat bangunan – bangunan di sekitarnya
tidak mengikuti desain Unpar walaupun sebagai icon JL. Ciumbuleuit sekalipun. Sedangkan
apabila dikaitkan dengan masalah banyaknya mahasiswa pendatang dari luar kota, maka
keberadaan para pendatang tersebut bukan merupakan hal yang penting, terlebih lagi masyarakat
sekitar dapat menambah penghasilan mereka.
Dengan berbagai pertimbangan, dapat dikatakan bahwa perubahan fasad yang terjadi di
kawasan JL. Ciumbuleuit dapat didasarkan atas perubahan fungsi bangu nan yang terjadi di sekitar
Unpar. Perubahan fungsi tersebut membuat fasad sebuah bangunan menjadi tidak cocok dan
harus diadakannya perubahan. Hal tersebut yang membuat tidak adanya kesinambungan antara
bangunan yang satu dengan lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18230 | DIG - FTA | Skripsi | ARS AND p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain