Computer File
Perpaduan langgam arsitektur Bali dengan arsitektur Eropa pada Gereja HKY Palasari
Penyebaran Agama Kristen Katolik ke seluruh dunia telah dilakukan semenjak agama ini
diperkenalkan pertama kali oleh Yesus Kristus. Misi ini kemudian diteruskan oleh para misionaris. Proses
perwujudan misi berlangsung lama sehingga akhirnya dapat diterima. Agama Kristen Katolik
berkembang pesat di Daratan Eropa dan menjadi agama yang sah serta diistimewakan dalam
Kekaisaran Romawi. Agama ini semakin berkembang di sekitar Mediterania dan diekspresikan melalui
bangunan. Gereja merupakan salah satu bentukan arsitektur yang lahir seiring dengan perkembangan
Kristen. Dalam Gereja hadir nilai-nilai kepercayaan umat Kristiani yang diekspresikan dalam bentuk fisik
yaitu bangunan. Pengaruh Agama Kristen yang besar di Eropa turut memberikan konstribusi dalam
bidang arsitektur yaitu bangunan gereja.
Di Indonesia, Kekristenan masuk dan berkembang bersamaan dengan Kolonialisasi yang
dilakukan oleh Bangsa Eropa. Pada masa itu, bangunan gereja mulai dibangun. Arsitektur gereja di
Indonesia terus menerus berkembang. Di masa awal Kolonialisasi, bentuk gereja meniru gereja-gereja di
Eropa berikut nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Lama-kelamaan arsitektur gereja mulai
mempertimbangkan aspek-aspek konstektualitas/kelokalan sehingga lahirlah bentukan arsitektur baru
hasil perpaduan Eropa dan lokal Indonesia.
Gereja Hati Kudus Yesus (Palasari) menjadi salah satu contoh artefak dari perkembangan
Kekristenan di Indonesia, khususnya Bali. Berdirinya komunitas gereja ini tidak terlepas dari peran
seorang misionaris Belanda, Pastor Simon Buis. Di Pulau Bali sendiri telah berkembang agama yang
telah sekian lama menjadi landasan kehidupan sosial, budaya, dan juga arsitekturnya yaitu Agama
Hindu. Hal ini tentu memengaruhi masyarakat dalam bagaimana mereka memandang arsitektur tempat
ibadah (bangunan religi). Pura adalah bangunan ibadah yang paling dikenal dalam masyarakat. Pada
akhirnya, Gereja Palasari merupakan perpaduan manifestasi dari tradisi masyarakat dalam budayanya
(langgam arsitektur Bali) dan ciri bangunan gereja internasional/umum (langgam arsitektur Eropa).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18375 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA 2 JEN p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain