Computer File
Konservasi bentuk, fungsi, dan tampilan arsitektural pada Aula Barat Institut Teknologi Bandung
Kota Bandung sebenarnya mempunyai banyak peninggalan bersejarah seperti bangunan
tua yang layak untuk dikonservasi, bangunan tersebut kebanyakan merupakan bangunan kolonial
peninggalan dari pemerintah Belanda. Namun sayangnya muncul fenomena kecenderungan
pemilihan cara konservasi yang kurang sesuai dengan kebutuhan konservasi pada bangunan, yang
justru dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan baik skala besar maupun kecil. Hal ini yang
melatarbelakangi penelitian tentang kebutuhan konservasi terhadap elemen arsitektur pada Aula
Barat di Institut Teknik Bandung.
Permasalahan dalam penelitian ini mengenai proses pemilihan cara konservasi terhadap
Aula Barat ITB, yang dimulai dari pencarian elemen arsitektural pada bangunan dengan
pendekatan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen arsitektural tersebut yang dikaji berdasarkan
teori arsitektur Alberti. Cara konservasi yang terhadap elemen arsitektural tersebut disesuaikan
dengan prinsip konservasi dan kondisi bangunan, lalu melakukan perbandingan analisa dengan
usaha konservasi yang telah dilakukan terhadap bangunan.
Tujuan penelitian mengenai konservasi arsitektural pada Aula Barat ITB, agar dapat
mengetahui bagian-bagian dari bangunan yang bernilai sehingga harus dikonservasi untuk menjaga
nilai pada bangunan tersebut. Selain itu mengetahui cara konservasi yang sesuai untuk bagian
bangunan tersebut dilihat dari kondisinya sekarang.
Metoda penelitian yang digunakan eksploratif sedangkan pengolahan data dilakukan
dengan pendekatan kualitatif, di mana hasil pengamatan akan dibandingkan dengan teori yang
berhubungan dengan konservasi bangunan tersebut lalu menarik hasil evaluasi dari analisa dan
memberikan saran terhadap usaha konservasi Aula Barat ITB.
Analisis kebutuhan konservasi pada Aula Barat ITB dimulai dari pencarian elemen-elemen
pada bangunan yang dikaji melalui teori arsitektur Alberti yang terdiri dari aspek
kenyamanan, kekuatan, dan keindahan yang terlihat dari bentuk, fungsi dan tampilan pada
bangunan. Pendekatan konservasi yang dipilih merupakan pendekatan nilai pada Aula Barat, yaitu
nilai kenyamanan, keteknikan, kesejarahan, kekhasan lokal, artistik, dan lansekap. Setelah
menentukan elemen arsitektural yang harus, pemilihan cara konservasi pada elemen tersebut
dimulai dari prinsip konservasi yang digunakan, yaitu "like-for-repairs". Melihat kondisi
bangunan sekarang, tindakan konservasi yang dibutuhkan adalah preservasi, konsolidasi, adaptasi,
restorasi, dan proteksi, lalu melakukan perbandingan dengan usaha konservasi yang telah
dilakukan.
Maka didapatkan kesimpulan bahwa cara konservasi yang selama ini dilakukan terhadap
Aula Barat ITB belum tepat. Untuk mempertahankan elemen-elemen arsitektural dari Aula Barat
ITB, disarankan untuk mengikuti cara pelestarian yang ideal dengan memperhatikan kondisi
bangunan, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18433 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-TM 1HAR k/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain