Computer File
Penggunaan unsur-unsur arsitektur tradisional Jawa pada Gereja Katolik St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
Dalam sebuah proses perancangan karya arsitektur, pada umumnya dilakukan penyesuaian terlebih dahulu terhadap konteksnya. Dengan melihat sebuah konteks maka timbul batasan - batasan terhadap sebuah rancangan. Konteks sebuah tempat selalu berhubungan dengan budaya. Budaya tidak dapat terlepas dari sistem kepercayaan, sehingga dalam penyebarannya, para misionaris agama melakukan penyesuaian terhadap sebuah kebudayaan dalam masyarakat di tempat mereka mengajarkan agama. Hal ini ditunjukan agar masyarakatnya mampu menerima serta menghayati ajaran agama dengan baik. Agama katolik cukup berkembang dengan pesat di Indonesia dan memunculkan penyesuaian budaya yang terlihat dari sebuah karya arsitekturnya yakni gereja. Sebuah gereja dibangun dengan melihat kebudayaan sebuah masyarakat, serta menghayati nilai - nilai kelokalannya, sehingga muncul gereja - gereja yang menggunakan unsur kebudayaan lokal sebagai ekspresi desain. Gereja St. Stefanus adalah salah satu gereja yang menggunakan unsur - unsur arsitektur tradisional Jawa dalam desainnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui unsur - unsur arsitektyr tradisional Jawa apa yang digunakan dalam desain Gereja St. Stefanus. Unsur - unsur arsitektur tersebut meliputi tata massa, tata ruang, sosok, elemen struktur, dan ornamen. Penerapan unsur - unsur tersebut dianalisis sehingga dapat dilihat sejauh mana budaya Jawa diterapkan pada bangunan Gereja St. Stefanus.
Kata - kata kunci : arsitektur, budaya, gereja, unsur, tradisional, Jawa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18505 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA 1 LAZ p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain