Computer File
Perancangan ulang ruang kemudi forklift secara ergonomis
Meterial handling (penanganan material) merupakan salah satu aspek penting dalam keseluruhan manajemen material dalam suatu perusahaan. Sistem penanganan material melibatkan operator yang mengoperasikan dan mengendalikan alat-alat material handling. Berhasil tidaknya suatu sistem penanganan material dijalankan secara efisien dan efektif sangat bergantung pada kinerja dan performansi dari operator. Kinerja dan performansi operator sendiri dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja, peralatan yang dipakai, prosedur kerja, dan ruang kerja operator. Forklift merupakan salah satu alat penanganan material yang dioperasikan oleh operator. Interaksi antara kedua komponen ini, forklift dan operator, membentuk sistem manusia-mesin. Dalam pelaksanaannya, interaksi ini dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tersebut dapat disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak ergonomis, karena kondisi lingkungan kerja operator tidak dirancang dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki operator saat bekerja dalam sistem kerja yang ada, sehingga yang terjadi adalah operator memaksakan dirinya untuk dapat bekerja dalam sistem
tersebut. Akibat dari ketidakergonomisan yang dirasakan oleh operator forklift saat
sedang mengoperasikan forklift, banyak terjadi kecelakaan yang menimpa operator forklift sendiri, maupun pekerja-pekerja yang berada di sekitar daerah operasi forklift, seperti yang dicatat oleh Occupational Safety & Health Administration (U.S.Department of Labor). Berdasarkan penelitian, didapati faktor-faktor yang berkontribusi dalam terjadinya kecelakaan forklift yaitu faktor spesifikasi kerja, faktor tingkah laku dan operasional, dan faktor desain tempat kerja. Forklift yang ada di PT. Sinar Terang Logam Jaya diduga belum memenuhi
kriteria ergonomi. Pada kondisi awal, operator terkesan "dipaksa" nyaman untuk mengoperasikan forklift yang kondisinya belum tentu cocok dengan operator. Maka dari itu, perlu dilakukan perancangan ulang pada forklift, dimana diterapkan prinsip "fit the job to the man", bukan sebaliknya. Perancangan juga menggunakan "Suggested Human Factors Design-Guidelines For Driver Information Systems", yang merupakan hasil penelitian The University of Michigan. Faktor desain tempat kerja (ruang kemudi) menjadi perhatian utama dalam perancangan ulang forklift secara ergonomis. Komponen ruang kemudi yang menjadi objek penelitian adalah kursi operator, memuat controls, dan visual displays. Dalam perancangan, tidak semua komponen dirancang dengan menggunakan alternatif rancangan. Alternatif rancangan yang dipilih dalam perancangan ulang adalah : bentuk kursi alternatif 1, sandaran punggung-alas duduk alternatif 2, sandaran tangan alternatif 1, sabuk pengaman alternatif 2, dan setir alternatif 2. Dari hasil analisis secara kualitatif diperoleh kesimpulan bahwa ruang kemudi forklift hasil rancangan ulang dapat memberikan nilai kenyamanan dan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan ruang kemudi forklift pada kondisi awal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19658 | DIG - FTI | Skripsi | TI PAN p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain