Computer File
Penerapan panduan Who dalam perancangan dokumentasi sistem manajemen limbah medis padat di rumah sakit : sebuah penelitian di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X
Sebuah industri selain menghasilkan produk pasti akan menghasilkan
limbah. Penanganan terhadap limbah industri tersebut berbeda karena
karakteristik dari limbah itu sendiri. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri
ini terbagi menjadi limbah tidak berbahaya dan limbah berbahaya. Limbah tak
berbahaya dapat dibuang secara langsung ke tempat penampungan akhir untuk
limbah umum sedangkan untuk limbah berbahaya harus dilakukan penanganan
secara khusus seperti dibakar. Akibat dari karakteristik limbah tersebut, maka
diperlukan suatu sistem manajemen limbah yang tepat sehingga dapat
meminimasi biaya dan dampak negatif yang dapat terjadi.
Rumah Sakit sebagai suatu bentuk industri yang bergerak di pelayanan
kesehatan menghasilkan limbah dalam berbagai macam kategori limbah medis
padat seperti limbah medis tajam, limbah medis infeksius, limbah medis farmasi,
limbah medis sitotoksis dan lain-lain. Ruang perawatan sebagai bagian dari
rumah sakit menghasilkan beberapa macam limbah medis padat berbahaya
seperti ampul, botol infus, jarum, spuit, limbah infeksius, dan vial. Berdasarkan
hal tersebut, diperlukan suatu penanganan yang tepat sehingga limbah yang
berbahaya tidak menyebar dan berpengaruh bagi pekerja rumah sakit,
pengunjung rumah sakit dan masyarakat di sekitar rumah sakit.
Saat ini, rumah sakit di Indonesia merancang sistem manajemen limbah
medis berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang PERSYARATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT. Perancangan berdasarkan
prosedur ini hanya berdasarkan aspek-aspek yang harus diperhatikan tidak
mencangkup sistem secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka dipergunakanlah prosedur perancangan sistem manajemen limbah medis
berdasarkan buku Safe Management Of Wastes From Health Care Activities
terbitan WHO.
WHO sebagai badan internasional yang bergerak di bidang kesehatan
telah merumuskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan
sistem manajemen limbah medis. Hal-hal tersebut adalah location and
organization of collection and storage facilities, design specifications, required
material and human resources, responsibilities, procedures and practices dan
training. Perancangan sistem manajeman berdasarkan prosedur ini telah
diterapkan di beberapa negara seperti Thailand dan India. Prosedur
perancangan ini telah dapat meminimasi biaya penanganan limbah medis dan
mengurangi dampak negatif dari limbah medis bagi lingkungan sekitar rumah
sakit.
Hasil dari penelitian ini adalah suatu dokumentasi sistem manajemen
limbah medis padat berdasarkan panduan WHO untuk ruang perawatan di rumah
sakit X. Diharapkan dengan diterapkannya sistem manajemen limbah medis ini
dapat meningkatkan kredibilitas rumah sakit X dan dapat memberikan gambaran
sistem manajemen limbah medis padat yang seharusnya diterapkan di seluruh
rumah sakit di Indonesia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19778 | DIG - FTI | Skripsi | TI WIB p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain