Computer File
Penerapan model amell dalam upaya mengurangi jumlah kecelakaan kerja : studi kasus di divisi tempa dan cor PT. Pindad (Persero) Bandung
PT. PINDAD (PERSERO) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang industri logam. Dari hasil wawancara dengan Kepala Departemen K3LH, PT. PINDAD (PERSERO) Bandung sering menghadapi permasalahan mengenai kecelakaan kerja terutama di Divisi Tempa dan Cor (TC). Mesin yang terdapat di Divisi Tempa dan Cor adalah mesin Shot Blasting, mesin Demag Electric, mesin Tumbuk, mesin Slot Furnace, mesin Slep Tangan, mesin Continous Mixer, mesin Disamatik, mesin Press, mesin Gunting, mesin Dapur Induksi MF 2000, mesin Bor, mesin Pengasah Pisau Serut, mesin Metabo, dan Forklift. Dalam melakukan aktivitasnya operator yang bekerja di Divisi Tempa dan Cor (TC) banyak berinteraksi dengan mesin, sehingga menimbulkan potensi-potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Beberapa kecelakaan yang pernah terjadi seperti luka bakar pada anggota tubuh, luka robek, luka memar, patah tulang, jari terpotong. Data perusahaan menyebutkan telah terjadi 32 kecelakaan kerja dari tahun 2004-April 2009.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian terhadap kecelakaan kerja di Divisi Tempa dan Cor (TC) PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. Guna mengurangi jumlah kecelakaan kerja dalam penelitian ini digunakan Model Amell. Model Amell ini merupakan model yang melakukan analisis bahaya dari segi interaksi antara operator dan mesin. Kecelakaan dapat dilihat dari segi potensi bahaya yang timbul, apabila potensi sudah diketahui maka tindakan pencegahan dapat dilakukan. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pengelompokkan mesin menurut potensi bahaya yang dapat timbul. Pengelompokkan mesin dilakukan dengan cara melakukan perhitungan resiko. Untuk perhitungan resiko dilihat dari tiga faktor, yaitu aliran energi yang dialami operator ketika bekerja pada mesin, potensi kecelakaan yang mungkin terjadi saat operator bekerja pada mesin, dan kecelakaan yang pernah terjadi pada tiap mesin. Output dari Model Amell ini adalah pengelompokan mesin berdasarkan resiko yang dapat ditimbulkan.
Penelitian dilakukan dengan cara mengamati interaksi antara operator dengan mesin dan berdasarkan data kecelakaan yang pernah terjadi di PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil pengelompokan mesin yaitu 4 mesin beresiko tinggi, 4 mesin beresiko sedang, dan 6 mesin beresiko rendah. Juga diberikan usulan kepada perusahaan dalam upaya mengurangi jumlah kecelakaan kerja yaitu berupa usulan perbaikan form laporan kecelakaan kerja, usulan visual display, usulan penggunaan alat bantu, dan usulan aspek penilaian keselamatan kerja.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20096 | DIG - FTI | Skripsi | TI VER p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain