Computer File
Penerapan model persediaan menggunakan metode T dengan joint order : studi kasus Apotek X Bandung
Arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi sekarang ini
menyebabkan tingkat persaingan semakin tinggi dalam dunia usaha. Apotek X
merupakan salah satu jenis perusahaan retail yang bergerak di bidang farmasi.
Persaingan tentunya juga terjadi di perusahaan ini. Untuk dapat
mempertahankan keberadaan perusahaan, pemenuhan permintaan konsumen
merupakan hal yang penting. Persediaan adalah salah satu hal yang berkaitan
erat dengan pemenuhan permintaan. Oleh karena itu, persediaan merupakan hal
kritis yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha agar mereka selalu dapat
memenuhi permintaan konsumen yang ada. Untuk itu, perhitungan yang
berkaitan dengan pengendalian sistem persediaan perlu dilakukan untuk
mencapai hasil optimal. Jika jumlah persediaan berlebih, kenaikan biaya yang
tidak diinginkan akan terjadi, seperti peningkatan biaya penyimpanan.
Sedangkan jika terjadi kekurangan persediaan, perusahaan akan mengalami
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan pada saat itu. Kedua hal
ini akan berpengaruh terhadap biaya total persediaan yang dikeluarkan perusahaan.
Terdapat beberapa jenis obat yang dijual di apotek ini. Pada penelitian
ini, permasalahan terbatas hanya pad a obat keras jenis antibiotik, dan
perhitungan yang berkaitan dengan pengendalian persediaan dilakukan dengan
menggunakan metode Periodic Review (metode T) - R,T model. Data yang
diperlukan dalam perhitungan diperoleh dari hasil wawancara, observasi,
pemeriksaan dokumentasi perusahaan, dan literatur yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Untuk meminimasi biaya total yang dikeluarkan, penerapan metode T
tersebut dilakukan pada kondisi pemesanan secara joint order. Hasil perhilungan
model persediaan tersebut berupa nilai interval pemesanan (T) dan jumlah
persediaan maksimum (R) optimal yang dapat menghasilkan biaya total
minimum. Selanjutnya, biaya pembelian sejumlah R optimal tersebut akan dilihat
memenuhi kendala anggaran pembelian obat yang diberikan apotek atau tidak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap obat keras
jenis antibiotik, interval pemesanan optimal untuk pemesanan dua belas obat
antibiotik secara joint order adalah sebesar 0.18 minggu. Sedangkan besarnya
persediaan maksimum (R) yang diperbolehkan untuk masing-masing obat
Claneksi Kaplet, Clavamox 500mg, Prolic 300mg, Biothicol 500mg, Amoxsan
500mg, Dalacin C 300mg, Tarivid 400mg, Baquinor 500mg, Thiamycin 500mg,
Cefat 500mg, Pehamoxil 500mg, dan Tequinol 500mg adalah sebesar 69, 31,
31, 52, 57, 17, 17, 19, 42, 18, 34, dan 15 tablet. Biaya pembelian sejumlah R
tersebut memenuhi kendala anggaran pembelian di Apotek X sehingga nilai T
dan R tersebut merupakan nilai optimal sebenarnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20167 | DIG - FTI | Skripsi | TI GUN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain