Computer File
Penerapan manajemen persediaan bahan baku untuk minimasi biaya persediaan pada PT. X
Kelancaran arus persediaan barang sangat penting untuk kelancaran
produksinya, mengingat produk yang dihasilkan merupakan pendapatan untuk
perusahaan. PT. X adalah sebuah perusahaan yang memproduksi tas serta
menyediakan barang seperti sepatu, sandal, dll yang kebanyakan digunakan untuk
adventure. Pengendalian persediaan di perusahaan ini sejauh ini hanyalah
berdasarkan perkiraan saja dengan tidak mempertimbangkan unsur-unsur yang
berpengaruh terhadap persediaan bahan baku. Dengan adanya kondisi kelebihan
bahan baku (overstock) megakibatkan perputaran uang perusahaan tersebut
menjadi lambat dan juga kualitas bahan baku menjadi menurun akibat disimpan
terlalu lama sedangkan untuk kondisi kekurangan bahan baku mengakibatkan pihak
perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu.
Pada penelitian kali ini produk yang diamati adalah produk tas karena
disamping perusahaan memproduksi sendiri, produk ini memiliki demand yang
paling besar dibanding produk yang lain. Penerapan manajemen persediaan yang
dilakukan untuk PT. X ini menggunakan metode Fixed Order Interval System
(metode P atau T) dengan model P(R,T). Model P(R,T) ini bertujuan untuk
mendapatkan periode pemesanan (T) dan jumlah inventory maksimum (R) yang
paling optimum dengan memperhitungkan adanya biaya backorder.
Dalam menerapkan metode P(R,T) ini PT. X memiliki keterbatasan kapasitas
gudang dan keterbatasan anggaran pembelian. Dengan adanya keterbatasan ini,
setelah didapat T dan R optimum yang didapat melalui metode P(R,T) maka perlu
dilakukan iterasi lagi dengan menggunakan bantuan Lagrange Multiplier apabila
melanggar batasan tersebut. Dengan demikian maka didapat T dan R optimum yang
tidak melanggar batasan kapasitas gudang dan anggaran pembelian.
Perhitungan yang didapat dari pemesanan dengan tidak memperhatikan
kendala memberikan nilai total biaya persediaan sebesar Rp. 2,849, 163,645.92
dengan T optimum pemesanan bahan baku tas jenis daypack = 8 bulan dan bahan
baku untuk tas jenis travel pouch dan travelbag dilakukan pada T optimum = 16.9
bulan. Sedangkan pemesanan dengan memperhatikan kendala memberikan nilai
total biaya persediaan sebesar Rp. 2,800,305,560 dengan T optimum pemesanan
bahan baku tas jenis daypack = 6 bulan dan bahan baku untuk tas jenis travel pouch
dan travelbag dilakukan pada T optimum = 16.9 bulan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20299 | DIG - FTI | Skripsi | TI WIR p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain