Computer File
Perancangan keyboard ergonomis bagi tunanetra berdasarkan uji kemampupakaian
Angka penyandang tunanetra yang terus meningkat dari waktu ke waktu
harus diimbangi juga dengan produk yang membantu para penyandang tunanetra
dalam menjalani aktivitas mereka. Kebutuhan akan adanya media yang membantu
para penyandang tunanetra untuk menyampaikan aspirasinya pun semakin lama
semakin meningkat. Salah satu media tersebut adalah komputer. Alat input yang
biasa digunakan adalah keyboard.
Salah satu kriteria suatu produk dikatakan baik adalah apabila produk
tersebut memenuhi kriteria usability atau kemampupakaian. Selain aspek
kemampupakaian, aspek ergonomi juga penting dan harus diperhatikan. Dalam
mendesain suatu peralatan ataupun produk, haruslah manusia yang menjadi fokus
utamanya (human centered design), sehingga dengan desain tersebut dapat
meningkatkan kenyamanan manusia dalam memakainya. Dengan kedua teori ini,
akan dilakukan perancangan ulang bagi produk keyboard yang digunakan oleh
penyandang tunanetra. Tujuannya agar keyboard tersebut dapat memenuhi kriteria
kemampupakaian dan ergonomi bagi para pengguna.
Berdasarkan hasil uji kemampupakaian terhadap keyboard yang sekarang
digunakan diketahui bahwa terdapat beberapa kesulitan yang terjadi pada pengguna
tunanetra, yaitu : jarak antara tombol huruf dengan numpad yang terlalu jauh,
terdapat beberapa tombol yang tidak pernah atau jarang digunakan oleh para
pengguna tunanetra, sulitnya untuk membedakan barisan tombol F1 hingga F2 dan
barisan tombol angka bagian atas, adanya beberapa fitur yang diperlukan oleh
tunanetra namun tidak ada pada keyboard sekarang. Kesulitan ini menjadi masukan
bagi perancangan keyboard usulan. Perancangan keyboard usulan juga
mempertimbangkan sisi ergonomis. Perancangan dilakukan dengan menggunakan
data antropometri, dengan ukuran yang sesuai dengan antropometri orang Indonesia.
Terdapat tiga alternatif konsep perancangan keyboard yang dihasilkan dan
memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Keyboard usulan pertama memiliki tombol
pembantu dan tombol pembatas yang membantu mengetahui letak tangan serta
numpad yang diletakkan di bagian tengah keyboard juga salah satu kelebihan dari
keyboard usulan pertama. Keyboard kedua dibentuk dengan menggunakan sudut
pemisah seperti pada split keyboard, dengan keyboard yang dilengkapi huruf braille
dan simbol yang timbul. Keyboard ketiga memiliki penutup yang dilengkapi dengan
huruf braille serta memiliki sudut pemisah. Selain itu pada keyboard usulan ketiga
tombol F1 hingga F12 diletakkan di bagian kiri keyboard. Masing-masing keyboard
usulan dilengkapi dengan dua USB Port dan pemutar musik.
Uji kemampupakaian dilakukan kembali pada ketiga keyboard usulan dan
diketahui bahwa keyboard usulan yang ketiga merupakan rancangan keyboard yang
terbaik. Hal ini diketahui melalui uji kemampupakaian pada masing-masing keyboard
usulan serta interview dengan responden. Keyboard yang terpilih adalah keyboard
yang pada bagian tengah terdapat sudut pemisah. Keyboard ini juga memiliki
penutup yang memungkinkan pengguna yang baru belajar menggunakan keyboard
dapat mengenal masing-masing tombol tanpa harus dibantu tenaga pengajar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20471 | DIG - FTI | Skripsi | TI VIR p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain