Computer File
Pemisahan abu pada hidrolisat tetes tebu menggunakan bentonit P3
Tetes tebu merupakan hasil samping industri gula tebu yang masih mengandung kadar sukrosa cukup tinggi. Tetes tebu sangat kental menyebabkan sukrosa yang terkandung tidak dapat diambil dengan cara biasa. Oleh karena itu perlu diupayakan cara memanfaatkan sukrosa yang ada dalam tetes tebu. Dalam penelitian ini, sukrosa dalam tetes tebu dihidrolisis menghasilkan gula invert yang merupakan campuran D-glukosa dan D-fruktosa. Gula invert memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dari sukrosa sehingga dapat memberi nilai tambah
bagi tetes tebu. Tetapi hidrolisat tetes tebu masih mengandung zat pengotor antara lain abu, tingginya kadar abu dapat menghambat proses pengolahan gula serta berpengaruh terhadap kemurnian dan rasa dari larutan gula invert yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah memisahkan abu secara maksimal tanpa ada gula yang terbawa pada hidrolisat tetes tebu dengan menggunakan adsorben Bentonit P3 kadar rendah. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama dilakukan hidrolisis pada tetes tebu dengan menambahkan HCl, menjadi larutan 0,4 M HCI dan dipanasi sampai 80°C selama ± 6 jam. Tahap kedua yaitu penentuan kadar optimum Bentonit P3 dalam mengadsorpsi abu, pemisahan abu dilakukan dengan cara menambahkan campuran Ca(OH)2 sebanyak 0,18 gr/100 gr dan Bentonit P3 yang kadarnya divariasikan sebagai berikut : 0,3 gr/100 gr ; 0,9 gr/100 gr ; 1,8 gr/100 gr; 3,6 gr/100 gr. Proses adsorpsi dibantu dengan pengadukan 300 rpm selama 30 menit, kemudian disentrifuge. Dari keempat variasi kadar Bentonit P3 dipilih kadar optimum dalam pemisahan abu pada hidrolisat tetes tebu. Kemudian
tahap akhir dilakukan pengambilan gula reduksi menggunakan sol Fe(OH)3 10 gr/100gr pada hidrolisat tetes tebu yang telah dipisahkan abunya. Hasil penelitian ini adalah sukrosa yang terhidrolisis menjadi gula reduksi sebesar 97,68 %. Kadar optimum Bentonit P3 dalam mengadsorpsi abu tanpa ada gula yang teradsorpi pada hidrolisat tetes tebu adalah 1,8 gr/100 gr. Sol Fe(OH)3 10 gr/100gr mampu mengadsorpsi gula reduksi sebesar 88,58 %. Desorpsi pada komponen gula reduksi pada sol Fe(OH)3 menggunakan air panas cukup efektif yaitu sebesar 87,25 %. Pemisahan abu pada hidrolisat tetes tebu menggunakan Bentonit P3 tidak efektif karena abu yang terserap hanya sebesar 34,72 %, tetapi penelitian ini cukup berhasil karena dapat dihasilkan larutan gula invert (Fructose Glucose Syrup) dengan perolehan gula reduksi cukup tinggi dengan abu sebesar 0,35 %.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21675 | DIG - FTI | Skripsi | TK GUN p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain