Computer File
Kajian awal pembuatan sirup jambu mete
Pemanfaatan kacang mete dalam proses pengolahannya menyebabkan adanya limbah buah jambu mete yang jumlahnya cukup banyak. Selama ini di Indonesia buah jambu mete belum banyak dimanfaatkan. Buah jambu mete memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam produk, salah satunya yaitu sirup sari buah. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pengaruh ukuran buah jambu mete, metode penghilangan tannin yang paling efektif, pengaruh pH dan penambaban gula terhadap karakteristik sirup sari buah yang dihasilkan. Metode pembuatan sirup sari buah jambu mete dilakukan dengan memvariasikan perlakuan awal yang meliputi variasi ukuran buah jambu mete, yaitu dibelah 2, dibelah 4, selta dibelah 8 dan variasi metode pengbilangan tannin, yaitu perendaman buah jambu mete dengan menggunakan larutan garam 3% selama 18 jam, pendidihan buah jambu mete dengan menggunakan larutan garam 3% selama 5 menit, dan pendidihan buah jambu mete dengan menggunakan larutan garam 3% selama 15 menit. Buah jambu mete yang sudab diberi perlakuan
awal dianalisa kadar tannin dan kadar vitamin C. Pada proses pembuatan sirup dilakukan variasi pH yaitu 3,5; 4; 4.5 dan variasi konsentrasi larutan gula yaitu 60%, 6S% dan 70%.
Model rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan pendahuluan dan percobaan utama adalah rancangan faktorial 2 variabel. Pada percobaan pendahuluan analisis statistik ini dilakukan untuk mengetabui pengaruh ukuran buah jambu mete dan pengaruh jenis metode penghilangan tannin terhadap kadar tannin dan kadar vitamin C yang dihasilkan. Sedangkan pada percobaan utama analisis statistik ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan gula dan pH terhadap kadar tannin, kadar gula, kadar vitamin C, viskositas, rasa, dan aroma sirup sari buah yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perlakuan awal dipilih buah jambu mete yang dibelah menjadi 8 bagian dan metode penghilangan tannin yang efektif adalah perebusan menggunakan larutan garam 3% selama 5 menit. Pada percobaan utama didapatkan bahwa variasi pH sari buah dan variasi konsentrasi larutan gula yang ditambahkan tidak mempengaruhi kadar tannin dan kadar vitamin C sirup. Semakin tinggi pH sari buah maka konsentrasi gula sirup semakin meningkat dan viskositas sirup semakin menurun. Semakin tinggi konsentrasi larutan gula yang ditambahkan maka pH sirup semakin meningkat dan
viskositas sirup juga semakin meningkat. Sedangkan untuk hasil uji organoleptik sirup yang rasanya dan aromanya paling disukai responden adalah sirup dengan pH sari buah 4,5 dan konsentrasi larutan gula yang ditambahkan 65%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21679 | DIG - FTI | Skripsi | TK HAD k/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain