Computer File
Pemisahan abu pada hidrolisat tetes tebu dengan menggunakan pac
Sampai saat ini, tingkat produksi gula dalam negeri masih rendah dan belum dapat memenuhi permintaan masyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah tetes tebu (molasses) yang merupakan hasil samping dari industri gula tebu. Tetes tebu masih mengandung kadar sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa dapat dihidrolisis dan menghasilkan gula invert yang lebih manis daripada sukrosa itu sendiri, sehingga memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan abu dalam hidrolisat tetes tebu dengan menggunakan PAC sebagai adsorben, sehingga dapat diperoleh gula reduksi yang bebas abu. Pada tahap awal, tetes tebu diencerkan dan dihidrolisis dengan menambahkan HCl hingga menjadi larutan 0,4 M. Larutan dipanaskan pada 80°C dan kecepatan pengadukkan 300 rpm selama 6 jam. Tahap selanjutnya adalah proses pengendapan abu dengan cara menambahkan 0,18g Ca(OH)2/100g larutan dan PAC dengan variasi 0,3/100g larutan, 0,9g/100g larutan, 1,8g/100g larutan,
dan 3,6g/100g larutan. Campuran diaduk selama 30 menit dengan kecepatan pengadukkan 300 rpm, difiltrasi dan dianalisis. Kadar PAC yang dapat mengadsorpsi abu paling optimum dicatat. Tahap selanjutnya, dibuat kembali campuran hidrolisat tetes tebu, Ca(OH)2 sebanyak 0,18g/100g larutan dan PAC dengan kadar optimum. Campuran diaduk kembali selama 30 menit kemudian larutan difiltrasi. Pada tahap terakhir, gula reduksi pada filtrat diadsorpsi oleh sol Fe(OH)3 yang berkonsentrasi 10g/l00g larutan. Kemudian larutan difiltrasi dan endapan didesorpsi. Pada tiap tahap dilakukan analisis kadar gula dengan metode Eynon-Lane, kadar abu dan total solid dengan metode gravimetri, dan analisis zat warna menggunakan metode spektrofotometri. Hasil dari penelitian ini adalah sukrosa dapat terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa sebesar 97,746%. PAC dengan kadar rendah cukup efektif dalam mengadsorpsi abu, tetapi kurang efektif dalam mengadsorpsi gula reduksi dan zat warna. Kadar PAC optimum untuk mengadsorpsi abu adalah 0,18g/100g larutan. Fe(OH)3 dengan kadar 10g/100g larutan cukup efektif dalam mengadsorpsi zat warna dan dapat mengadsorpsi gula reduksi sebesar 88,103%. Desorpsi komponen fraksi Fe(OH)3 dengan menggunakan air panas dinilai cukup efektif dengan persentase 88,955%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21711 | DIG - FTI | Skripsi | TK ANI p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain