Computer File
Studi reaksi kopolimerisasi graft pati tapioka dan asam akrilik (A)
Polimer sintetik merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai saat ini,
baik dalam industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bahan baku
utama pembuatan polimer sintetik, yaitu minyak bumi semakin berkurang. Selain
itu sifat non-biodegradable dari polimer sintetik juga memberikan dampak negatif
bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan polimer alami untuk
menggantikan polimer sintetik. Salah satu polimer alami yang dapat digunakan
dan mudah didapatkan di Indonesia adalah pati tapioka. Namun, pati memiliki
beberapa kelemahan sehingga pati dimodifikasi agar dapat memberikan sifat-sifat
yang lebih baik daripada pati alami. Salah satu metode agar pati dapat digunakan
sebagai pengganti polimer sintetik adalah reaksi kopolimerisasi graft pati dengan
monomer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari reaksi kopolimerisasi graft
antara pati dan asam akrilik pada berbagai kondisi. Penelitian ini bermanfaat
untuk mengembangkan pengunaan pati di bidang non-pangan dengan cara
memodifikasi pati dengan metode kopolimerisasi graft.
Metode dalam penelitian ini dilakukan dalan1 3 tahap, yaitu tahap
pendahuluan, penelitian utama, dan analisis hasil penelitian. Penelitian
pendahuluan untuk menentukan kadar air dalam pati, temperatur gelatinisasi dan
pengaruh NaOH 5% pada proses gelatinisasi untuk pati 10%. Pada penelitian
utama dilakukan proses kopolimerisasi graft pati dan asam akrilik pada berbagai
kondisi. Parameter-parameter yang divariasikan proses kopolimerisasi yaitu
konsentrasi pati, penambahan NaOH, dan proses gelatinisasi. Sedangkan tahap
analisis hasil penelitian dilakukan 2 macam analisis yaitu analisis dengan HPLC
untuk mengetahui jumlah asam akrilik yang tersisa dan hidrolisis asam untuk
mengetalmi jumlah poli( asam akrilik) yang ter-grafted
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa temperatuur gelatinisasi pati 10%
berada pada temperatur 72.4 derajat Celcius. Dengan penambahan NaOH 5%, temperatur
gelatinisasinya menurun menjadi 46.8 derajat Celcius. Grafting efficiency yang lebih baik
diperoleh pada saat kondisi larutan pati tergelatinisasi, tanpa penambahan NaOH,
dan konsentrasi pati 5%. Konversi asam akrilik tinggi tidak memberikan grafting
efficiency yang tinggi juga. Persamaan laju reaksi kopolimerisasi graft pati tapioka
dan asam akrilik adalah Rp =kp(ki1/k1l)05[AA][St]0.5+kp(ki2/k1l)0.5[AA]1.5[H0]0.5.
Berdasarkan nilai ki1/ki2, inisiator Fe2+/H202 lebih reaktif terhadap monomer
daripada pati.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21763 | DIG - FTI | Skripsi | TK SAP s/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain