Computer File
Pengaruh penambahan bentonit dm secara berulang dan air susu kapur tohor untuk fraksionasi sukrosa
Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi sukrosa dari tetes tebu melalui proses
adsorpsi menggunakan air susu kapur tohor dan Bentouit Drilling Mud dan
mengetahui pengaruh dari penambahan berulang bentouit DM dalam proses
adsorpsi sukrosa di tetes tebu. Dengan demikian, akan diketahui efektivitas
penggunaan dari air susu kapur tohor dan penambahan Bentonite Drilling Mud
secara berulang terhadap adsorpsi sukrosa pada tetes tebu. Manfaat dari penelitian
ini adalah dalam hal pengolahan kembali tetes tebu yang merupakan limbah dari
pabrik gula, pengolahan kembali tetes tebu menjadi penting karena pada tetes tebu
masih terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi.
Metode penelitian ini adalah sebagai berikut, dimana dilakukan analisis awal pada
tetes tebu asli sebagai perbandingan untuk analisis berikutnya. Langkah
berikutnya tetes tebu ash diencerkan sebanyak tiga kali untuk menurunkan
kepekatannya, kemudian air susu kapur tohor ditambahkan untuk membuat pH
larutan menjadi 9. Selanjutnya Bentonite drilling mud ditambahkan dua kali
sebanyak 0,65 kali berat sukrosa dalam larutan. Pada akhirnya endapan akhir
didesorpsi dengan air panas. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis kadar
sukrosa dan analisis kadar gula reduksi dengan metode Eynon-Lane, analisis
kadar abu dan total solid dengan metode gravimetri, dan analisis zat warna
dengan metode spektrofotometri. Analisis dilakukan pada tetes tebu awal, tetes
tebu setelah diencerkan, larutan tetes tebu dengan penambahan air susu kapur
tohor, filtrat tetes tebu pada setiap penambahan berulang bentonite drilling mud,
dan filtrat tetes tebu hasil dari desorpsi endapan total setelah penambahan
berulang bentonite drilling mud.
Hasil yang didapat dari penambahan adsorben air susu kapur tohor serta
penambahan berulang Bentonite Drilling mud, di mana adsorben air susu kapur
tohor banyak mengadsorp komponen zat warna pada tetes tebu. Pada penambahan
Bentonite Drilling mud yang pertama kali sukrosa teradsorp sebesar 77,97%
dengan kemurnian sebesar 76,9%, sedangkan pada penambahan kedua kali
sukrosa teradsorp sebesar 67,73% dengan kenurnian sebesar 53,13%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21795 | DIG - FTI | Skripsi | TK WAH p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain